Makin Chaos! Demo Anti-pemerintah Memanas, Partai Presiden Dirusak

Thea Fathanah Arbrar, CNBC Indonesia
15 August 2025 20:00
Petugas polisi berjaga selama kebuntuan antara pendukung partai berkuasa dan pengunjuk rasa antipemerintah di Novi Sad, Serbia, 14 Agustus 2025. (REUTERS/Andrej Hlozan)
Foto: Petugas polisi berjaga selama kebuntuan antara pendukung partai berkuasa dan pengunjuk rasa antipemerintah di Novi Sad, Serbia, 14 Agustus 2025. (REUTERS/Djordje Kojadinovic)

Jakarta, CNBC Indonesia - Demonstrasi anti-pemerintah di Serbia berujung ricuh Kamis waktu setempat. Di Novi Sad, kota terbesar kedua di Serbia, puluhan demonstran memecahkan kaca, merusak furnitur, dan memercikkan cat ke Partai Progresif Serbia (SNS), partai berkuasa yang dipimpin Presiden populis Aleksandar Vucic.

"Pergi," teriak massa, merujuk pada 13 tahun kekuasaan Vucic, seperti dilaporkan Reuters pada Jumat (15/8/2025).

Dilaporkan juga polisi anti huru-hara kemudian menutup beberapa blok jalan. Mereka menembakkan gas air mata untuk membubarkan kerumunan.

Kerusuhan juga pecah di ibu kota Beograd. Ratusan pengunjuk rasa dan pendukung pemerintah saling melempar suar dan petasan di jalan utama kota. Polisi menggunakan gas air mata untuk memaksa massa membubarkan diri.

Menteri Dalam Negeri Ivica Dacic menyebut bentrokan terjadi di beberapa kota lain, termasuk PanĨevo dan Sabac. Ia juga menyatakan sedikitnya lima petugas terluka dalam bentrokan tersebut.

"Polisi harus bertindak untuk mencegah serangan," ujarnya dalam konferensi pers di Beograd.

Media lokal N1 TV melaporkan sedikitnya lima demonstran ditahan. Sementara itu, Vucic menegaskan akan ada lebih banyak penangkapan.

"Jelas mereka tidak menginginkan perdamaian. Akan ada lebih banyak penangkapan," katanya dalam siaran Informer TV.

Partai oposisi Partai Kebebasan dan Keadilan menyebut salah satu wakilnya, Pedja Mitrovic, terluka dalam kekacauan itu. Kini politisi itu dirawat di rumah sakit.

"Beginilah cara pemerintahan Vucic memandang Serbia," tulis partai tersebut dalam pernyataan resmi.

Aksi protes ini dipicu insiden runtuhnya atap stasiun kereta api yang baru direnovasi di Novi Sad pada November lalu, yang menewaskan 16 orang. Massa menuding korupsi sebagai penyebab tragedi tersebut dan menuntut pemilu dini untuk menggulingkan Vucic dan SNS.

Mahasiswa, kelompok oposisi, dan organisasi antikorupsi menuduh Vucic memiliki keterkaitan dengan kejahatan terorganisasi. Ia disebut menggunakan kekerasan untuk menghadapi lawan politik, serta membatasi kebebasan media, yang kemudian dibantah pemerintah.

Bentrokan sehari sebelumnya mengakibatkan 27 polisi dan 80 warga sipil terluka, dengan 47 orang telah ditahan. Protes serupa tercatat terjadi di sejumlah kota lain di Serbia.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Kerusuhan di Serbia, Warga Tuntut Presiden Mundur & Pemilu Dini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular