
Bursah Zarnubi Blak-blakan Jurus Bikin Ekonomi Lahat Tetap Ngegas

Jakarta, CNBC Indonesia - Kabupaten Lahat, Sumatra Selatan, menginjak gas di tengah gejolak harga komoditas global. Di bawah kepemimpinan Bupati Bursah Zarnubi dan Wakil Bupati Widia Ningsih, Lahat tidak mau terjebak pada satu sektor, tapi memadukan kekuatan batubara, kopi, usaha mikro kecil dan menengah, pertanian, hingga pariwisata, sejalan dengan program nasional Presiden Prabowo Subianto.
Batubara tetap penyumbang utama pendapatan Lahat, menggerakkan rantai kerja dari tambang hingga transportasi. Namun, Bursah sadar risiko fluktuasi harga dunia.
"Batubara tetap unggulan pendapatan daerah kita. Kalau harga naik, kontribusinya tinggi, tapi kalau turun kita ikut turun. Karena itu, diversifikasi jadi keharusan," katanya dalam programĀ Head To Head Laporan Keuangan Daerah yang ditayangkan pada Jumat (15/8/2025).
Terkait kopi, Lahat memproduksi lebih dari 56 ribu ton kopi per tahun. Tahun ini, pemerintah daerah mendorong hilirisasi: dari biji mentah menjadi bubuk dan roasted coffee.
"Akhir tahun ini, kopi Lahat akan masuk pasar Jakarta," ujar Bursah yang juga Ketua Umum Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) tersebut.
Sebanyak 66 pelaku usaha kopi akan disatukan dalam satu merek dagang untuk memperkuat jenama dan daya saing di pasar modern.
Sejarah Koperasi Merah Putih
Lahat mencetak sejarah terkait Koperasi Desa Merah Putih. Ini karena seluruh desa ikut Koperasi Desa Merah Putih, program nasional yang menjadi salah satu agenda Asta Cita Presiden Prabowo.
"Koperasi ini pusat pertemuan ekonomi desa. Dari pertanian, perkebunan, sampai jasa," jelas Bursah.
Langkah ini memperkuat sirkulasi ekonomi dari desa untuk desa, sambil memantapkan kemandirian pangan dan produksi lokal.
Di sektor pangan, Lahat membangun proyek irigasi permukaan senilai Rp405 miliar yang akan mengairi 24 ribu hektare sawah. Targetnya: petani panen tiga kali setahun.
"Ini investasi jangka panjang, bertahan 50 tahun, dan langsung berdampak pada produksi pangan," tegasnya.
Investasi & Pariwisata Naik Level
Hingga kuartal I-2025, komposisi investasi Lahat terdiri dari minyak, gas, dan tambang sebesar 47% dan infrastruktur, industri, dan perumahan sebesar 51,5%.
Pariwisata pun digenjot. Pemkab menyiapkan destinasi baru Rebang Kemambang seluas 13 hektare, mengoptimalkan situs megalitik, hingga membuka peluang investasi hotel bintang lima senilai Rp720 miliar yang akan menciptakan ratusan lapangan kerja.
Program sosial seperti Angela (ambulans gratis untuk pemegang KTP Lahat) dan beasiswa penuh bagi pelajar kurang mampu yang lolos PTN menunjukkan fokus Bursah pada kesejahteraan warga.
"Desa adalah tiang negara. Kalau tiang tidak dibangun, ambruklah negara," katanya.
Dengan strategi memadukan kekuatan sektor unggulan dan diversifikasi ekonomi berbasis desa - yang sejalan dengan visi Presiden Prabowo untuk kemandirian pangan, hilirisasi, dan pemerataan - Lahat menatap 2025 dengan optimisme.
(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bupati Lahat Bursah Zarnubi Terpilih sebagai Ketum APKASI 2025-2030