
Potret Hujan Dahsyat Porak-porandakan Kashmir, 60 Tewas Ditelan Banjir
Banjir bandang akibat hujan ekstrem terjang Chisoti, Kashmir, India, tewaskan 60 orang, puluhan hilang. Tim penyelamat terus evakuasi korban di medan berat.

Tim penyelamat India pada Jumat (15/8/2025) terus menggali lumpur tebal dan bongkahan batu di distrik Kishtwar, wilayah Kashmir yang dikelola India, sehari setelah banjir bandang mematikan melanda desa Chisoti dan menewaskan sedikitnya 60 orang. Puluhan lainnya masih dinyatakan hilang, termasuk para peziarah Hindu yang tengah berkunjung ke sebuah tempat suci. (REUTERS/Stringer)

Bencana yang dipicu hujan deras ini menjadi peristiwa banjir mematikan kedua di India bulan ini. Otoritas menyebut banjir terjadi akibat “cloudburst”, fenomena hujan ekstrem dalam waktu singkat, yang memicu gelombang air dan lumpur menerjang permukiman. Sebuah dapur darurat berukuran besar yang tengah melayani lebih dari 100 peziarah dilaporkan tersapu sepenuhnya oleh arus deras. (REUTERS/Stringer)

Kepala Menteri Kashmir, Omar Abdullah, mengatakan bahwa bencana disebabkan hujan deras mendadak. Sejumlah alat berat dikerahkan semalam untuk membantu operasi pencarian korban di tengah medan berat dan cuaca buruk. Personel White Knight Corps dari angkatan darat India dilibatkan untuk mengevakuasi korban luka. Peralatan darurat seperti tali, sekop, dan peralatan gali juga dibawa ke lokasi bencana. (REUTERS/Stringer)

Mohammad Irshad, pejabat tinggi manajemen bencana, mengatakan kepada AFP bahwa hingga Jumat siang tercatat 60 orang meninggal dunia, sementara 80 orang belum ditemukan. “Pencarian terhadap korban hilang terus diperketat,” ujarnya. Sekitar 50 korban luka berat telah dilarikan ke rumah sakit. (REUTERS/Stringer)

Seorang penyintas yang diwawancarai Press Trust of India menggambarkan momen mengerikan saat bencana terjadi. “Kami mendengar ledakan besar ketika dinding air menghantam pemukiman. Kami kira itu gempa bumi,” ujarnya dengan nada terkejut. (REUTERS/Stringer)

Banjir dan tanah longsor kerap terjadi di India pada musim monsun Juni–September. Namun para ahli menegaskan, perubahan iklim serta pembangunan yang tidak terencana memperburuk frekuensi, intensitas, dan dampaknya. Awal bulan ini, pada 5 Agustus, banjir serupa menghantam kota pegunungan Dharali di negara bagian Uttarakhand, menimbun pemukiman dengan lumpur. Perkiraan korban tewas dalam insiden itu mencapai lebih dari 70 orang, meski angka resmi belum dikonfirmasi. (REUTERS/Stringer)