Wow! Hilirisasi Bakal Sumbang Investasi Sampai Rp 10.084 Triliun

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
14 August 2025 14:15
Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah meresmikan injeksi bauksit perdana untuk proyek Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) Fase 1 PT Borneo Alumina Indonesia (BAI) yang berlokasi di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat pada Selasa (24/09/2024). (Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden)
Foto: Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah meresmikan injeksi bauksit perdana untuk proyek Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) Fase 1 PT Borneo Alumina Indonesia (BAI) yang berlokasi di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat pada Selasa (24/09/2024). (Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memproyeksikan hingga tahun 2040, kebutuhan investasi untuk merealisasikan proyek hilirisasi mencapai US$ 618 miliar atau sekitar Rp 10.084 triliun.

Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung menjelaskan bahwa program hilirisasi merupakan strategi untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045, berlandaskan transformasi ekonomi berbasis nilai tambah dan industrialisasi yang kuat.

"Menciptakan lapangan kerja berkualitas, meningkatkan pendapatan per kapita dan juga memperkuat daya saing industri nasional sekaligus kita juga mendorong penerimaan negara dan cadangan devisa dari kegiatan-kegiatan yang bersifat hilirisasi," ujar Yuliot dalam sambutan pada Wisuda Diploma Tiga ke-4 Tahun Akademik 2024/2025 sekaligus perayaan Dies Natalis ke-6 PEP Bandung di Jawa Barat, dikutip Kamis (14/8/2025).

Menurut Yuliot, selain diperkirakan menyumbang investasi hingga US$ 618 miliar, program hilirisasi juga berpotensi menciptakan sekitar 3 juta lapangan kerja. Adapun, sektor migas dan minerba diperkirakan menjadi tulang punggung utama, menyumbang sekitar 91,7% dari total investasi.

Di samping itu, Satuan Tugas Hilirisasi dan Ketahanan Energi Nasional juga telah menyusun pra-studi kelayakan untuk 18 proyek hilirisasi dengan total nilai investasi Rp 618,3 triliun, yang berpotensi menciptakan sekitar 274 ribu lapangan kerja baru.

"Namun tantangan besar muncul ketika melihat kondisi anggota kerja Indonesia saat ini, menurut data BPS 2024 sekitar 70 persen dari penduduk kursi kerja termasuk dalam angkatan kerja dan kelompok ini hampir 5 persen diantaranya masih tergolong sebagai masyarakat pencari kerja," kata Yuliot.


(ven/wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Wow! Prabowo Siapkan 21 Proyek Hilirisasi, Nilainya Rp 656 Triliun

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular