Wamenkes: Masyarakat yang Sehat akan Mendorong Ekonomi

Elga Nurmutia, CNBC Indonesia
Rabu, 13/08/2025 20:10 WIB
Foto: Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono menyampaikan closing remarks dalam acara Health Summit di 25hours Hotel The Oddbird, Jakarta, Rabu (13/8/2025). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Jakarta, CNBC Indonesia - Wakil Menteri Kesehatan RI, Dante Saksono Harbuwono menyatakan bahwa masyarakat yang sehat akan mendorong perekonomian negara. Oleh sebab itu, transformasi sektor kesehatan menjadi bagian krusial dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia.

"Jadi sektor kesehatan dikaitkan dengan bagian ekonomi, sektor kesehatan telah terbukti sebagai salah satu penggerak ekonomi yang paling tangguh dan berkelanjutan," ujar dia dalam acara CNBC Indonesia Health Summit 2025, Rabu (13/8/2025).


Sebagaimana diketahui, lanjut dia, pada saat COVID-19 semua sektor luluh lantak dengan pertumbuhan ekonomi yang bisa dikatakan 0% dan bahkan ada beberapa sektor yang mengalami pertumbuhan minus. Akan tetapi, sektor kesehatan pada saat pandemi lalu justru mengalami kenaikan yang signifikan mulai dari ketahanan industri, penyediaan vaksin, hingga produksi obat dan alat kesehatan.

Pada akhirnya, perbaikan di sektor kesehatan akan menciptakan efek domino positif yang tidak hanya menghasilkan pertumbuhan ekonomi, melainkan juga meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Dante pun menekankan, satu hal yang penting adalah transformasi kesehatan dan pertumbuhan ekonomi harus disertai dengan akses pelayanan publik yang memadai dan terjangkau. Sebab, pertumbuhan ekonomi tanpa dibarengi penguatan akses layanan publik tidak akan membuat negara menjadi maju, mengingat masyarakat tidak bisa menikmati dampak pertumbuhan ekonomi tersebut secara langsung.

"Tapi kalau sehat tingkat pertumbuhan ekonomi yang disertai dengan pelayanan publik yang signifikan akan membuat pelayanan publik menjadi baik Kementerian Kesehatan terus mendorong pemanfaatan teknologi dalam mendukung pelayanan kesehatan yang lebih aksesibel bagi masyarakat," ungkap dia.

Salah satunya contohnya adalah penggunaan telemedicine. Menurutnya, ketika terjadi pandemi Covid-19, masyarakat di daerah lebih mudah mengakses pelayanan kesehatan berkat maraknya penggunaan telemedicine.

"Setelah kita menghadapi dan mempunyai kisah sukses telemedicine ketika kejadian COVID-19 upaya lainnya adalah pengembangan industri farmasi, alat kesehatan dalam negeri. Sehingga, Indonesia kini mampu produksi alat kesehatan dan vaksin sendiri serta aktif melakukan uji coba vaksin global," terangnya.

Dante turut menegaskan, terdapat tiga program quick win yang menjadi prioritas Kementerian Kesehatan. Pertama, program pemeriksaan kesehatan gratis yang menjangkau seluruh penduduk di Indonesia, di mana saat ini cakupannya sudah lebih dari 17 juta jiwa dalam waktu kurang lebih 6 bulan.

Program kedua adalah penanganan penyakit TBC, yang mana Indonesia ditargetkan dapat menurunkan angka penderita TBC menjadi 50% pada 2030 mendatang. Indonesia pun bisa belajar dari China yang memiliki jumlah penduduk besar namun tetap sukses menurunkan jumlah pengidap penyakit TBC secara signifikan.

Maka dari itu, penguatan laboratorium, layanan kesehatan masyarakat, dan riset vaksin menjadi fokus pemerintah melalui Kementerian Kesehatan untuk memberantas TBC.

Program quick win ketiga adalah peningkatan rumah sakit Tipe D menjadi Tipe C. Sejauh ini ada 66 rumah sakit di berbagai pelosok Tanah Air yang sudah diprioritaskan oleh Kementerian Kesehatan untuk direkonstruksi dan ditingkatkan fasilitasnya, sehingga menjadi rumah sakit Tipe C. Hal ini demi meningkatkan kualitas layanan kesehatan masyarakat.

Untuk itu, Kementerian Kesehatan berharap berbagai program quick win tersebut akan menghasilkan transformasi kesehatan sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif bagi seluruh masyarakat Indonesia.

"No one left behind, tidak ada yang ketinggalan di belakang. Pertumbuhan ekonomi harus senantiasa disertai dengan pelayanan publik yang maksimal baik di daerah-daerah kota besar maupun masyarakat di daerah terpencil. Dukungan dan upaya dilakukan oleh Kementerian Kesehatan yang optimal agar dukungan kolaborasi lintas sektor bisa terjadi," tandas dia.


(haa/haa)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Kualitas Dokter RI Lebih Unggul, Pemerintah Akui Kendala Ini