Internasional

Lagi Petaka Hantam Bumi, Taiwan Evakuasi 2000 Orang karena Topan Podul

sef, CNBC Indonesia
12 August 2025 20:00
Suasana saat Topan Krathon mendekat di Kaohsiung, Taiwan, Rabu (2/10/2024). (REUTERS/Ann Wang)
Foto: Taiwan (REUTERS/Ann Wang)

Jakarta, CNBC Indonesia - Hampir 2.000 orang di Taiwan akan dievakuasi dari rumah mereka Selasa (12/8/2025). Ini terjadi saat Topan Podul mendekati pulau itu.


Badan Meteorologi Pusat (CWA) mengatakan topan diperkirakan akan mendarat di sepanjang pantai tenggara, yang berpenduduk sedikit, Rabu esok sebelum menyapu pulau itu dan masuk ke Selat Taiwan. Kecepatan angin rata-rata di pusat badai dapat mencapai 133 kilometer per jam (83 mil per jam), dengan hembusan hingga 166 km/jam.

"Di antara wilayah yang paling terdampak adalah wilayah timur Hualien dan Taitung, wilayah tengah Chiayi, wilayah selatan, dan pulau-pulau terpencil Kinmen," kata peramal cuaca Chu Mei-lin dalam sebuah pengarahan, dikutip AFP.

"Semua orang harus waspada terhadap ancaman angin kencang dan hujan lebat mulai besok hingga dini hari tanggal 14," tambahnya.

Di Hualien, hampir 700 orang akan dievakuasi dari rumah mereka. Di wilayah pegunungan selatan Kaohsiung, ada rencana untuk merelokasi sekitar 1.100 orang.

Kaohsiung dan wilayah tetangga Pingtung kemungkinan akan diguyur hujan kumulatif 400-600 milimeter (16-24 inci) dari Selasa hingga Kamis. Wilayah lain kemungkinan akan menerima lebih dari 350 mm hujan.

Sementara itu, dilaporkan sekitar 31.000 tentara siap membantu dalam persiapan menghadapi topan serta upaya penyelamatan dan bantuan. Maskapai penerbangan lokal Uni Air dan Mandarin Airlines mengatakan mereka telah membatalkan semua penerbangan domestik untuk hari Rabu.

Perlu diketahui, sebagian besar wilayah Taiwan tengah dan selatan masih memulihkan diri dari dampak Topan Danas dan hujan deras dalam beberapa pekan terakhir. Topan Danas, yang melanda Taiwan pada awal Juli, menewaskan dua orang dan melukai ratusan orang lainnya saat badai tersebut menurunkan lebih dari 500 mm hujan di wilayah selatan selama akhir pekan.

Kejadian tersebut diikuti oleh hujan deras dari 28 Juli hingga 4 Agustus, dengan beberapa wilayah mencatat curah hujan lebih tinggi daripada curah hujan Taiwan yang mencapai 2,1 meter untuk tahun 2024. Cuaca buruk selama seminggu ini mengakibatkan lima orang tewas, tiga orang hilang, dan 78 orang luka-luka, ungkap seorang pejabat bencana sebelumnya.

Taiwan terbiasa dengan badai tropis yang sering terjadi dari Juli hingga Oktober. Para ilmuwan mengatakan perubahan iklim akibat ulah manusia menyebabkan pola cuaca yang lebih intens yang dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya banjir yang merusak.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bukan RI, Pulau Ini Jadi Tempat Paling Bahagia di Asia

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular