
Heboh Gegara 'Sebat', Pria Ini Gelantungan di Luar Kereta Cepat

Jakarta, CNBC Indonesia - Seorang pria bergelantungan di bagian luar kereta cepat di Austria, akhir pekan. Hal ini terjadi setelah kereta berjalan dan sang penumpang merokok di luar.
Juru bicara kereta api Austria Herbert Hofer mengatakan pria itu berpegangan pada bagian luar kereta di St Poelten, sebelah barat Wina. Ia kemudian dibawa ke dalam setelah kereta melakukan pemberhentian darurat, di mana ia beruntung selamat.
"Itu tidak bertanggung jawab, hal semacam ini biasanya berakhir dengan kematian," kata Hofer, dikutip Senin (11/8/2025).
"Dan Anda tidak hanya membahayakan diri sendiri. Jika Anda berakhir di bawah kereta, ada petugas penyelamat, ada polisi, pemadam kebakaran yang datang."
Sebenarnya, kereta railjet sedang dalam perjalanan dari Zurich di Swiss ke ibu kota Austria. Akibat insiden ini, kereta berangkat dari Sankt Poelten tepat waktu tetapi tiba di Wina dengan penundaan tujuh menit.
Kereta Railjet memiliki kecepatan maksimum 230 km/jam. Namun tidak diketahui berapa kecepatan kereta saat pria itu berpegangan.
Mengutip seorang penumpang di dalamnya, tabloid Austria Heute mengatakan pria itu melompat ke ruang di antara dua gerbong setelah kereta mulai berangkat dari perhentian yang direncanakan di Sankt Poelten.
Pria itu memanfaatkan berada di stasiun untuk merokok di peron. Pria itu kemudian mulai menggedor jendela untuk menarik perhatian, yang mengakibatkan kondektur kereta mengaktifkan rem darurat sebelum kru kereta membawa pria itu ke dalam.
"Kondektur benar-benar memarahinya dengan sangat keras," kata penumpang itu kepada Heute.
Pria itu, seorang warga Aljazair berusia 24 tahun, digiring pergi oleh polisi setelah kereta tiba di stasiun Meidling Wina. Heute belum dapat berkomentar tentang latar belakang pria itu sebelum penyelidikan lebih lanjut.
Pada bulan Januari, seorang pria Hongaria berusia 40 tahun selamat setelah berpegangan pada kereta berkecepatan tinggi Jerman sejauh 32 km, juga setelah kereta berangkat sebelum dia selesai merokok.
(tps/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jepang Beri India Kereta Cepat Shinkansen Gratis, Kok Bisa?