Internasional

Bertambah Lagi Sekutu AS Mau Akui Kedaulatan Palestina: Selandia Baru

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
Senin, 11/08/2025 15:10 WIB
Foto: Selandia Baru. (Dok. Pixabay)

Jakarta, CNBC Indonesia - Gelombang dukungan internasional terhadap pengakuan negara Palestina kian menguat. Setelah Prancis, Kanada, Inggris, dan Australia menyatakan niatnya, Selandia Baru kini bersiap mengambil langkah serupa, meski menuai kecaman keras dari Israel.

Wellington sedang mempertimbangkan pengakuan resmi terhadap negara Palestina. Menteri Luar Negeri Winston Peters mengatakan kabinet Perdana Menteri Christopher Luxon akan membuat keputusan pada September, bertepatan dengan Pekan Pemimpin PBB.

"Kami bermaksud mempertimbangkan masalah ini dengan cermat dan kemudian bertindak sesuai dengan prinsip, nilai, dan kepentingan nasional Selandia Baru," ujar Peters dalam keterangan resmi, Senin (11/8/2025), seperti dikutip Reuters.


Ia menegaskan, Selandia Baru sejak lama memandang pengakuan Palestina sebagai "masalah waktu, bukan apakah akan terjadi." Namun, keputusan akan bergantung pada penilaian apakah telah ada kemajuan signifikan menuju pembentukan negara Palestina yang layak dan sah.

Sebelumnya, Perdana Menteri Australia Anthony Albanese mengungkapkan akan mengumumkan pengakuan Palestina pada bulan depan.

"Australia akan mengakui Negara Palestina pada Sidang ke-80 Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa pada bulan September, untuk berkontribusi pada momentum internasional menuju solusi dua negara, gencatan senjata di Gaza, dan pembebasan sandera," kata Albanese.

Albanese membuat pengumuman tersebut setelah rapat kabinet, dan mengatakan kepada wartawan di Canberra bahwa pengakuan akan didasarkan pada komitmen yang diterima Australia dari Otoritas Palestina, termasuk bahwa kelompok militan Islam Hamas tidak akan terlibat dalam negara manapun di masa depan.

"Solusi dua negara adalah harapan terbaik umat manusia untuk memutus siklus kekerasan di Timur Tengah dan mengakhiri konflik, penderitaan, dan kelaparan di Gaza," kata Albanese.

Albanese mengatakan dia berbicara dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Kamis dan mengatakan kepadanya bahwa solusi politik diperlukan dan bukan solusi militer.

Langkah Australia dan Selandia Baru mengikuti jejak Prancis dan Kanada yang bulan lalu mengumumkan rencana pengakuan Palestina. Inggris juga menyatakan akan mengambil langkah serupa kecuali Israel menghentikan krisis kemanusiaan di wilayah Palestina dan mencapai gencatan senjata.

Namun, Israel mengecam keras gelombang pengakuan tersebut. Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menilai pengakuan Palestina justru akan menguntungkan Hamas.

"Melihat negara-negara Eropa dan Australia masuk ke lubang kelinci begitu saja, ini mengecewakan dan memalukan, tetapi tidak akan mengubah posisi kami," kata Netanyahu, Minggu (10/8/2025).

Ia menambahkan, mayoritas warga Israel menolak pembentukan negara Palestina karena diyakini akan membawa perang, bukan perdamaian.

Pemerintahan kiri-tengah Albanese sendiri selama ini menyatakan mendukung hak Israel untuk hidup dalam perbatasan yang aman sekaligus mengakui hak Palestina memiliki negara merdeka.

 


(luc/luc)
Saksikan video di bawah ini:

Video: PBB Bahas Israel-Palestina, Narasi Berlawanan Menguat