
Penampakan Ribuan Biksu Turun ke Jalan, Tuntut Damai 2 Tetangga RI
Ribuan biksu gelar pawai damai di Phnom Penh desak hormati gencatan Kamboja-Thailand & bebaskan 18 tentara, usai bentrokan tewaskan 43 orang.

Lebih dari 2.500 biksu Buddha menggelar pawai perdamaian di Phnom Penh, Kamboja, Minggu (10/8/2025). Para biksu menggelar aksi pawai untuk menyerukan penghormatan penuh terhadap perjanjian gencatan senjata antara Kamboja dan Thailand, serta mendesak pembebasan 18 tentara yang masih ditawan. (REUTERS/Roun Ry)

Sebanyak 2.569 biksu, didampingi para biarawati dan warga, berjalan sejauh tiga kilometer dari Wat Phnom menuju Monumen Kemerdekaan. Mereka membawa spanduk dan bendera Kamboja sebagai simbol persatuan dan perdamaian. (Tangkapan Layar Video Reuters/)

Pawai sempat berhenti di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat untuk menyampaikan ucapan terima kasih kepada Presiden Donald Trump atas perannya memprakarsai kesepakatan gencatan senjata. Seorang biksu membacakan pernyataan yang juga mendukung pencalonan pemimpin Kamboja untuk Hadiah Nobel Perdamaian. (REUTERS/Roun Ry)

Aksi ini berlangsung menyusul bentrokan mematikan pada 24–28 Juli lalu, yang menjadi pertempuran terburuk antara Kamboja dan Thailand dalam lebih dari satu dekade. Baku tembak artileri dan serangan udara kala itu menewaskan sedikitnya 43 orang dan memaksa lebih dari 300.000 warga dari kedua negara mengungsi. (Tangkapan Layar Video Reuters/)

Sejak Kamis, gencatan senjata rapuh mulai diberlakukan setelah kedua pihak sepakat mengizinkan pengamat Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) memantau wilayah perbatasan yang disengketakan, guna memastikan permusuhan tak terulang. (REUTERS/Roun Ry)