
Gudang Senjata Meledak, 6 Orang Tentara Tewas

Jakarta, CNBC Indonesia - Enam anggota Angkatan Bersenjata Lebanon tewas dan sejumlah lainnya luka-luka ketika gudang amunisi di wilayah selatan negara tersebut meledak.
Ledakan itu terjadi saat tim teknis tengah membongkar persenjataan di lokasi tersebut pada Sabtu (9/8/2025). Insiden itu terjadi di tepi desa Zibqin, Provinsi Tyre.
Pihak militer mengatakan penyelidikan sedang dilakukan untuk mengetahui penyebab pasti ledakan, namun belum memberikan rincian lebih lanjut. Gudang tersebut diyakini sebelumnya digunakan oleh kelompok bersenjata Hizbullah.
Ledakan berlangsung di wilayah selatan Sungai Litani, area di mana Hizbullah telah menarik pasukannya berdasarkan kesepakatan gencatan senjata yang mengakhiri konflik selama 14 bulan dengan Israel pada November lalu.
Dalam beberapa bulan terakhir, pasukan Lebanon dan penjaga perdamaian PBB telah mengambil alih sejumlah pos yang sebelumnya ditempati Hizbullah di daerah tersebut.
Peristiwa ini terjadi hanya dua hari setelah Kabinet Lebanon menyetujui rencana yang didukung Amerika Serikat untuk melucuti senjata Hizbullah dan menerapkan gencatan senjata dengan Israel. Pemerintah memerintahkan angkatan bersenjata untuk menyusun rencana sehingga pada akhir tahun ini, hanya institusi negara yang memiliki senjata di wilayah Lebanon.
Keputusan tersebut memicu kemarahan Hizbullah dan para pendukungnya. Kelompok yang didukung Iran itu menegaskan tidak akan menyerahkan senjatanya sebelum Israel menarik diri dari lima bukit di sepanjang perbatasan dan menghentikan serangan udara yang telah menewaskan lebih dari 250 orang sejak gencatan senjata berlaku.
Sebagai bentuk penolakan, para pendukung Hizbullah menggelar protes di berbagai wilayah basis mereka. Aksi ini mendorong peringatan keras dari militer Lebanon menegaskan tidak akan membiarkan upaya apa pun yang mengancam keamanan negara.
"Kami tidak akan mengizinkan penutupan jalan atau serangan terhadap properti publik maupun pribadi," kata pihak militer dalam pernyataannya.
Adapun wilayah selatan Lebanon, khususnya di sekitar Sungai Litani, merupakan titik sensitif dalam dinamika konflik dengan Israel. Penarikan pasukan Hizbullah dari wilayah itu menjadi bagian penting dari kesepakatan gencatan senjata yang berlaku sejak November, namun serangan udara dan bentrokan sporadis tetap terjadi.
(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Israel Tiba-Tiba Luncurkan 3 Roket ke Lebanon
