Tiba-Tiba Banjir Bandang, 10 Orang Tewas & 33 Orang Hilang
Jakarta, CNBC Indonesia - Provinsi Gansu, China Barat Laut diterjang banjir bandang dan longsor. Hal ini menewaskan setidaknya 10 orang dan 33 orang lainnya dilaporkan menghilang.
Mengutip AFP, bencana alam memang sering terjadi di China, terutama pada musim panas, ketika beberapa wilayah mengalami hujan deras sementara wilayah lain dilanda panas terik.
Presiden China Xi Jinping memerintahkan "upaya maksimal" dalam menyelamatkan orang-orang yang hilang pada Jumat, seperti dilaporkan stasiun televisi negara CCTV.
Akibat terjadinya cuaca ekstrem secara berkala ini, Xi memerintahkan semua wilayah untuk mengatasi rpermasalahan ini dengan tegas dan memperkuat upaya identifikasi risiko.
Sebagaimana diketahui, sejak 7 Agustus 2025 kemarin, hujan deras yang terus-menerus melanda Gansu memicu banjir bandang, dengan jumlah korban tewas pada Jumat sore (8/8/2025) mencapai 10 orang, kata CCTV.
Pemerintah setempat telah mengeluarkan peringatan darurat tingkat tertinggi untuk banjir bandang pada malam hari.
Sebuah video yang dibagikan oleh People's Daily, media yang didukung oleh Partai Komunis, memperlihatkan lebih dari selusin petugas penyelamat yang berpegangan pada tali saat mereka menerobos arus lumpur yang deras, sementara foto-foto yang diunggah oleh pemerintah Gansu menunjukkan jalan-jalan yang tertutup lumpur dan batu-batu besar.
Hujan deras menjebak 4.000 orang yang tinggal di daerah pegunungan Xinglong dan mendorong sampah ke jalan-jalan, seperti dilaporkan CCTV pada Jumat pagi.
Tiga orang dilaporkan hilang setelah longsor lumpur di desa Maliantan, kata laporan tersebut.
Rekaman yang dibagikan oleh otoritas pemadam kebakaran China di Weibo menunjukkan tim penyelamat di Maliantan mengarahkan orang-orang melalui air abu-abu yang mengalir deras.
Perencana ekonomi utama Beijing mengatakan bahwa mereka mengalokasikan 100 juta yuan ($14 juta) untuk bantuan bencana di Gansu.
Otoritas cuaca lokal pada siang hari Jumat memprediksi hujan lebih lanjut di beberapa daerah, termasuk di dekat Sungai Kuning -- sungai terbesar kedua di China.
(pgr/pgr)