Internasional

Tragis! Miliarder Tewas Diseruduk Kerbau Liar Saat Berburu

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
08 August 2025 17:50
The six-year-old Aubrac breed cow named
Foto: REUTERS/Stephane Mahe

Jakarta, CNBC Indonesia - Seorang miliarder asal Texas, Amerika Serikat (AS), tewas setelah ditanduk kerbau liar saat berburu di Afrika Selatan. Asher Watkins (52), pialang properti peternakan mewah sekaligus pemburu trofi berpengalaman, meninggal dunia dalam insiden tragis di Provinsi Limpopo.

Insiden terjadi saat Watkins mengikuti safari berburu berpemandu yang diselenggarakan Coenraad Vermaak Safaris (CVS) di konsesi Bambisana seluas 50.000 hektare. Watkins, bersama pemandu dan pelacak, sedang melacak kerbau Cape atau kerbau Tanjung seberat 1,3 ton, yang sering dijuluki "Maut Hitam", ketika hewan tersebut tiba-tiba menyerang.

"Dengan kesedihan mendalam dan berat hati, kami mengonfirmasi kematian tragis klien dan teman kami, Asher Watkins. Ia tewas akibat serangan mendadak dan tak terduga oleh seekor kerbau yang tidak terluka," ujar Hans Vermaak, pemburu profesional dari CVS, dikutip dari Newsweek, Jumat (8/8/2025).

Menurut jurnalis lepas Jamie Pyatt, kerbau itu menyerang dengan kecepatan 35 mil per jam dan menanduk Watkins hingga tewas seketika. Saat kejadian, ibu Watkins, Gwen, saudara laki-lakinya Amon, dan ayah tirinya Tony sedang menunggu di pondok safari.

Kematian Watkins menyoroti bahaya ekstrem dalam perburuan hewan besar di Afrika, serta memperbarui perdebatan soal praktik perburuan trofi oleh warga asing kaya. Kerbau Tanjung dikenal sebagai salah satu hewan paling mematikan di Afrika, dengan sekitar 200 korban jiwa setiap tahun, menurut situs Kenya Wild Parks.

Watkins dikenal sebagai pendukung konservasi satwa liar yang percaya bahwa perburuan etis mendukung pelestarian. Ia merupakan anggota aktif Dallas Safari Club dan Ducks Unlimited. Ia juga menjalankan Watkins Ranch Group, perusahaan real estat yang fokus pada properti peternakan mewah, dan pernah bekerja sama dengan jaringan Sotheby's.

Watkins meninggalkan seorang putri berusia 16 tahun, Savannah, dan mantan istrinya, Courtney.

Otoritas Afrika Selatan telah membuka penyelidikan atas insiden ini. CVS menyatakan tengah bekerja sama penuh dengan pihak berwenang dan mendampingi keluarga korban selama proses berlangsung.

 


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Negara Ini Siap Jadi Rumah Baru bagi 70 Badak Putih Afsel

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular