
Rusia Diam-Diam Incar Tambang RI, ESDM Buka Suara

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan perusahaan asal Rusia tengah melirik potensi sumber daya alam di Indonesia. Bahkan, tidak hanya terbatas pada sektor mineral, melainkan juga mencakup potensi batu bara.
Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara (Dirjen Minerba) Kementerian ESDM Tri Winarno mengatakan, perusahaan asal Negeri Beruang Merah tersebut berminat untuk melakukan eksplorasi di sektor minerba Indonesia.
"Oh iya, perusahaan Rusia. Berminat untuk eksplorasi saja," ungkap Tri di Jakarta, dikutip Jumat (8/8/2025).
Menurut Tri, perusahaan asal Rusia tersebut telah melakukan pertemuan dengan Kementerian ESDM untuk melihat peluang pengembangan berbagai jenis komoditas tambang RI, mulai dari nikel, emas, dan batu bara.
"Any mineral. Jadi cuma peluang saja, nanya peluang. Nikel oke, batu bara oke, emas oke, kan nanya boleh," tambahnya.
Data Cadangan
Lantas, berapa sumber daya dan cadangan minerba di Indonesia?
Berdasarkan data Neraca Sumber Daya dan Cadangan Mineral dan Batu Bara Nasional tahun 2025, dengan pemutakhiran pada Desember 2024, berikut data cadangan minerba RI:
Batu Bara
Berdasarkan data Neraca Sumber Daya dan Cadangan Mineral dan Batu Bara Nasional tahun 2025, total cadangan batu bara RI per tahun 2024 mencapai 31,95 miliar ton. Terdiri dari cadangan terkira sebesar 14,418 miliar ton dan cadangan terbukti 17,536 miliar ton.
Artinya, apabila produksi batu bara nasional per tahun rata-rata dipukul 700 juta ton, maka sisa umur cadangan batu bara nasional hanya sampai 45 tahun.
Nikel
Kemudian untuk nikel, berdasarkan data tersebut total cadangan bijih nikel per tahun 2024 tercatat sebesar 5,913 miliar ton. Terdiri dari cadangan terkira sebesar 3,818 miliar ton dan cadangan terbukti sebesar 2,095 miliar ton.
Artinya, apabila produksi bijih nikel per tahun diestimasikan sebesar 173 juta ton seperti data tahun 2024, maka sisa umur cadangan bijih nikel RI diperkirakan hanya sampai 34 tahun.
Timah
Selanjutnya untuk timah, berdasarkan data tersebut, total cadangan bijih timah per tahun 2024 tercatat sebesar 6,430 miliar ton. Terdiri dari cadangan terkira sebesar 5,138 miliar ton dan cadangan terbukti sebesar 1,292 miliar ton.
Bauksit
Kemudian untuk bauksit, berdasarkan data tersebut total cadangan bijih bauksit per tahun 2024 tercatat sebesar 2,865 miliar ton. Terdiri dari cadangan terkira sebesar 1,855 miliar ton dan cadangan terbukti sebesar 1,010 miliar ton.
Artinya, dengan asumsi produksi bijih bauksit rata-rata per tahun dipatok 8,362 juta ton, maka sisa umur cadangan bijih bauksit tinggal 343 tahun.
Tembaga
Berikutnya tembaga, berdasarkan data tersebut total cadangan bijih tembaga per tahun 2024 tercatat sebesar 2,857 miliar ton. Terdiri dari cadangan terkira sebesar 1,781 miliar ton dan cadangan terbukti sebesar 1,075 miliar ton.
Artinya, dengan asumsi produksi bijih tembaga rata-rata per tahun dipatok 108 juta ton, maka sisa umur cadangan bijih Tembaga diperkirakan hanya 26 tahun.
(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jangan Kaget, 65% Pasokan Nikel Dunia Ternyata dari Indonesia