Internasional

Negara Ini Bangun Jembatan Rp216 Triliun Demi Militer NATO

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
08 August 2025 20:50
Prajurit memegang bendera NATO. (File Foto - Omar Marques/Getty Images)
Foto: Prajurit memegang bendera NATO. (File Foto - Getty Images/Omar Marques)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Italia resmi menyetujui proyek pembangunan jembatan penghubung antara Pulau Sisilia dan daratan utama Italia dengan nilai investasi sebesar 13,5 miliar euro atau sekitar Rp216 triliun. Proyek ini diklaim sebagai bagian dari komitmen belanja militer Italia kepada Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).

Komite investasi strategis pemerintah Italia memberikan lampu hijau pada Rabu (7/8/2025) untuk pembangunan jembatan sepanjang 3,7 km tersebut. Jembatan ini akan memiliki empat jalur kendaraan dan dua jalur kereta api, dan dibangun di atas Selat Messina.

Pemerintahan Perdana Menteri Giorgia Meloni menghidupkan kembali rencana jembatan ini pada 2023, menyatakan proyek tersebut sebagai infrastruktur strategis yang mendukung mobilitas militer. Karena itu, investasi ini akan dihitung sebagai bagian dari pengeluaran pertahanan dalam target NATO.

"Jembatan ini bukan hanya proyek infrastruktur nasional, tapi juga mendukung kepentingan NATO dalam mobilitas militer di wilayah strategis Italia selatan," kata Menteri Transportasi Italia Matteo Salvini, seperti dikutip RT.

Ia juga menyebut proyek ini akan menjadi katalis pertumbuhan ekonomi di kawasan selatan yang selama ini tertinggal.

Investasi ini juga menanggapi kesepakatan internal NATO, yang kini memperbolehkan pengeluaran infrastruktur tertentu untuk diklasifikasikan sebagai belanja pertahanan hingga 1,5% dari target 5% PDB.

Italia sebelumnya kerap gagal memenuhi ambang batas pengeluaran pertahanan NATO sebesar 2% PDB. Namun, tahun ini negara tersebut diproyeksikan untuk pertama kalinya mencapai target tersebut.

PM Meloni pada Juni lalu mengatakan bahwa butuh waktu satu dekade untuk memenuhi ambang 5%, seraya menyerukan reformasi aturan fiskal Uni Eropa guna memungkinkan percepatan pembangunan militer.

Di sisi lain, proyek jembatan Sisilia telah lama menuai kontroversi. Sejak pertama kali diwacanakan pada 1960-an, proyek ini berkali-kali tertunda karena kekhawatiran terhadap risiko gempa, dampak lingkungan, hingga potensi penyalahgunaan oleh jaringan mafia.

Sementara itu, Uni Eropa mendukung langkah NATO dalam memperkuat infrastruktur militer di negara-negara anggota sebagai respons terhadap potensi ancaman Rusia. Namun, Moskow membantah klaim tersebut dan menyebut narasi itu hanya untuk mengalihkan perhatian publik dari masalah ekonomi yang dihadapi negara-negara Barat.


(tfa/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Gempa Bumi Guncang Italia, Penduduk Panik Berlarian ke Jalan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular