
Pengumuman: Trump Ketok Tarif 100% Untuk Barang Ini, Kecuali...

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengancam akan memberlakukan tarif hingga 100% untuk cip dan semikonduktor impor, kecuali jika perusahaan tersebut memproduksi langsung di dalam negeri. Kebijakan ini menjadi bagian dari dorongan Trump untuk menarik lebih banyak investasi manufaktur ke AS.
"Kami akan mengenakan tarif yang sangat besar untuk cip dan semikonduktor," ujar Trump dari Ruang Oval Gedung Putih, Rabu (6/8/2025) waktu setempat, seperti dikutip CNBC. "Namun kabar baik bagi perusahaan seperti Apple adalah jika Anda membangun di Amerika Serikat atau telah berkomitmen untuk membangun, tidak akan ada biaya."
Trump belum merinci seberapa besar porsi produksi yang harus dilakukan di AS agar perusahaan dibebaskan dari tarif tersebut. Namun, ia menegaskan bahwa langkah ini ditujukan untuk mendorong kemandirian sektor teknologi AS yang sangat bergantung pada rantai pasok global.
"Jadi dengan kata lain, kami akan mengenakan tarif sekitar 100% untuk cip dan semikonduktor. Tetapi jika Anda membangun di Amerika Serikat, tidak ada biaya," tegas Trump.
Pernyataan ini muncul setelah Trump memuji komitmen Apple yang akan menanamkan investasi tambahan senilai US$100 miliar (sekitar Rp1.630 triliun) di AS selama empat tahun ke depan. Angka ini menambah total komitmen Apple menjadi US$600 miliar (Rp9.780 triliun).
Langkah Trump mendapat dukungan dari geliat investasi produsen cip besar dunia. Sejumlah perusahaan semikonduktor telah mengumumkan ekspansi besar di AS sejak 2020.
Menurut Asosiasi Industri Semikonduktor (SIA), lebih dari 130 proyek dengan nilai total US$600 miliar (Rp9.780 triliun) telah diumumkan di AS dalam lima tahun terakhir. Beberapa di antaranya termasuk TSMC, Nvidia, GlobalFoundries, dan Texas Instruments.
TSMC, perusahaan chip kontrak terbesar dunia asal Taiwan, berkomitmen investasi US$165 miliar (Rp2.689,5 triliun) di sektor manufaktur AS.
Nvidia, perusahaan dengan kapitalisasi pasar terbesar saat ini, menyatakan pada April lalu akan berinvestasi US$500 miliar (Rp8.150 triliun) untuk pengembangan infrastruktur AI di AS selama empat tahun.
Sementara GlobalFoundries menjanjikan investasi US$16 miliar (Rp260,8 triliun) pada Juni untuk memperluas pabrik di New York dan Vermont.
Texas Instruments mengumumkan penambahan investasi senilai US$60 miliar (Rp978 triliun) untuk tujuh fasilitas manufaktur cip di AS. Klien perusahaan ini meliputi Apple, Ford, Medtronic, Nvidia, dan SpaceX.
Langkah Trump diperkirakan akan memicu kembali perdebatan seputar proteksionisme ekonomi menjelang Pilpres AS 2025, sekaligus menjadi sinyal tekanan tambahan bagi perusahaan teknologi global yang masih mengandalkan produksi di luar negeri.
(tfa/tfa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Trump Makin Gila! Ada Tarif Baru Lagi Bakal Muncul dalam Waktu Dekat
