Kipas-Kipas Duit, Pedagang Bendera Ini Sudah Raup Omzet Rp 1,2 Miliar

Jakarta, CNBC Indonesia - Pedagang pernak-pernik Hari Kemerdekaan RI mendapat berkah dari fenomena musiman ini. Berdasarkan pantauan CNBC Indonesia di kawasan Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, termasuk di dalam Blok A Tanah Abang maupun di luar pasar, tampak pedagang seperti pakaian adat dan bendera mengaku senang karena penjualannya naik.
Lunna, pedagang baju adat mengaku mulai banyak pesanan meski pesanan tersebut paling banyak berasal dari online. Bahkan, penjualannya pun naik 20% dari biasanya.
"Tanggal segini sudah mulai banyak yang pesan baju adat ya menjelang 17-an, ya masih berapa hari lagi sih, tapi penjualan sudah mulai naik sampai sekitar 20%," kata Lunna saat ditemui CNBC Indonesia, Selasa sore (5/8/2025).
Di hari-hari biasa, penjualannya seperti baju adat atau baju pengantin cenderung sepi. Sehingga dia harus memanfaatkan momentum ini karena ramainya hanya musiman.
"Ya sebenarnya, dari tahun ke tahun, di sini ramainya ya kalau ada hari besar ya, seperti Hari Kartini, 17 Agustusan, sama nanti pungkin hari pahlawan," imbuhnya.
![]() Pedagang bendera merah putih di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat pada Selasa (5/8/2025). (CNBC Indonesia/Chandra Dwi Pranata) |
Meski begitu, kondisinya membaik setelah adanya kebijakan sekolah dan beberapa perusahaan menerapkan pakaian adat setidaknya selama sebulan sekali.
"Sebenarnya juga ketolong ada kebijakan memakai pakaian adat, kalau di sekolah mungkin sebulan sekali, kalau di kantor-kantor kan sekarang ada yang seminggu sekali wajib pakai baju adat," ujarnya lagi.
Sementara itu, Yadi, pedagang bendera merah-putih mengungkapkan kondisinya relatif stabil dan masih banyak yang mencari bendera untuk merayakan Hari Kemerdekaan Indonesia. Bahkan, sempat ada pelanggan yang meminta jumlah pernak-pernik terkait 17 Agustusan yang cukup banyak, sehingga dia sempat mendapat penghasilan hingga Rp 1,2 miliar untuk pesanan tersebut.
"Yang cari bendera masih cukup banyak ya, termasuk pernak-pernik lainnya seperti bendera kecil, umbul-umbul, baju merah-putih, dan lain-lain. Ada yang sempet pesan dengan jumlah yang cukup banyak, dan kami dapat dari situ sekitar Rp 1,2 miliar," ujar Yadi.
Namun secara menyeluruh, penjualan cenderung stabil jika dibandingkan dengan tahun lalu.
"Masih stabil ya, belum ada penurunan penjualan kalau kami lihat-lihat," terang Yadi.
Tidak seperti Lunna yang memang merupakan pedagang pakaian adat dan pengantin, Yadi merupakan pedagang aksesoris. Ketika musim 17 Agustusan tiba, dia kemudian merambah berjualan bendera dan pernak-pernik lainnya berkaitan dengan 17 Agustusan.
(chd/wur)
[Gambas:Video CNBC]