143 Guru Sekolah Rakyat Mundur, Mensos Tegaskan Telah Digantikan!

Tim Redaksi, CNBC Indonesia
01 August 2025 17:25
Menteri Sosial, Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dalam Keterangan Pers Menteri Usai Ratas Terkait Stimulus Ekonomi, Kantor Presiden, 2 Juni 2025. (Tangkapan Layar Youtube)
Foto: Menteri Sosial, Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dalam Keterangan Pers Menteri Usai Ratas Terkait Stimulus Ekonomi, Kantor Presiden, 2 Juni 2025. (Tangkapan Layar Youtube)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) buka suara perihal 143 guru Sekolah Rakyat yang lolos seleksi tetapi tidak memenuhi panggilan tugas.

Terhadap 143 guru tersebut, seluruh posisinya telah digantikan sesuai prosedur tanpa mengganggu proses pembelajaran.

"143 dari 1.469 guru yang dinyatakan diterima (9,7 persen), tidak memenuhi panggilan dan menyatakan mundur melalui aplikasi CASN BKN. Jumlah yang sama, 143 guru juga telah diterima sebagai pengganti yang mundur," kata Gus Ipul, dalam konferensi pers di Kantor Kementerian Sosial, Jakarta, dikutip Jumat (1/8/2025).

Menurut Gus Ipul, istilah "tidak memenuhi panggilan" lebih tepat dibanding "mengundurkan diri", karena mereka sebenarnya telah dinyatakan lolos, namun tidak hadir saat penempatan tugas.

Adapun, salah satu alasan tidak memenuhi panggilan tugas di Sekolah Rakyat karena beberapa guru telah diterima pada penempatan formasi guru di daerah, yang sebelumnya merupakan peserta dari formasi guru di daerah yang belum memiliki penempatan tetap.

Selain itu, dia mengungkapkan ada juga karena faktor penempatan tugas yang jauh dari domisili asal.

"Bisa jadi mereka ditempatkan jauh dari domisilinya karena mekanisme optimalisasi penempatan oleh BKN. Ini terjadi jika formasi guru mata pelajaran tertentu di daerah tersebut kosong, maka akan diambilkan dari calon guru pada mata pelajaran yang sama dari daerah terdekat," jelas Gus Ipul.

Meski demikian Gus Ipul tetap menghargai keputusan para guru yang tidak memenuhi panggilan.

"Kami tetap menghormati dan menghargai mereka yang tidak memenuhi panggilan atau mengajar di tempat lain. Sementara hal lain kami serahkan sepenuhnya ke BKN," kata Gus Ipul.

Dari catatan Kemensos, sebagian besar guru yang tidak memenuhi panggilan berasal dari 23 titik Sekolah Rakyat yang belum beroperasi, sehingga tidak mempengaruhi pelaksanaan kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS), matrikulasi, maupun kegiatan belajar-mengajar.

"Jadi dapat dipastikan (guru yang mundur) tidak mengganggu proses MPLS, matrikulasi dan belajar mengajar di Sekolah Rakyat," ujar Gus Ipul.


(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 53 Sekolah Rakyat Dibangun Tahun Ini, Begini Pesan Prabowo

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular