Penjualan Truk Ambruk tapi Sparepartnya Justru Naik, Ada Apa?

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
31 July 2025 18:25
Fuso Rilis Truk Baru di GIIAS, Spesial Ulang Tahun ke-60. (CNBC Indonesia/Ferry Sandi)
Foto: Fuso Rilis Truk Baru di GIIAS, Spesial Ulang Tahun ke-60. (CNBC Indonesia/Ferry Sandi)

Jakarta, CNBC Indonesia - Penjualan truk ikut anjlok seiring menurunnya geliat ekonomi. Berdasarkan data Gaikindo, pada kategori truk dengan Gross Vehicle Weight (GVW) 5-10 ton mengalami penurunan 14,36% dari sebanyak 20.891 unit pada semester I-2024 menjadi 17.891 unit pada semester I-2025.

Sales & Marketing Director PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors Aji Jaya mengungkapkan bahwa menurunnya penjualan kendaraan truk disebabkan oleh menurunnya geliat ekonomi yang bukan hanya terjadi di dalam negeri, namun juga global.

"Memang kondisi penjualan kendaraan komersial sampai semester 1 di Januari-Juni 2025 turun dibanding 2024, penyebabnya banyak faktor, ada beberapa sektor bisnis belum beraktivitas normal, kemudian kondisi ekonomi secara umum atau global sedang dalam kondisi yang kurang baik. Di dalam negeri atau domestik daya beli masyarakat juga turun, akibatnya berdampak ke sektor manufaktur dan beberapa sektor bisnis yang berdampak ke aktivitas masyarakat," kata Aji di GIIAS 2025, Kamis (31/7/2025).

Uniknya, ketika penjualan truk turun namun sebaliknya muncul fenomena kondisi penjualan sparepart justru naik. Kalangan pabrikan memperkirakan hal itu karena pelaku usaha menahan untuk membeli unit kendaraan baru, dan sebaliknya lebih memilih untuk merawatnya secara berkala, hal itu terlihat dari pendapatan sparepart yang justru naik.

Sales & Marketing Director PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors Aji Jaya di GIIAS 2025, Kamis (31/7/2025). (CNBC Indonesia/Ferry Sandi)Foto: Sales & Marketing Director PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors Aji Jaya di GIIAS 2025, Kamis (31/7/2025). (CNBC Indonesia/Ferry Sandi)
Sales & Marketing Director PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors Aji Jaya di GIIAS 2025, Kamis (31/7/2025). (CNBC Indonesia/Ferry Sandi)

"Tahun 2023 revenue sparepart Rp 1,4 triliun, tahun 2024 di Rp 1,5 triliun lebih dan target tahun ini lebih besar di Rp 1,6 triliun. Situasi unik, jualan unit turun tapi sparepart naik karena dengan kondisi sekarang itu beberapa konsumen memperpanjang masa operasi kendaraan maka lebih banyak dibutuhkan perawatan akhirnya konsumsi sparepart lebih banyak," sebut Aji.

Sayangnya, pendapatan perusahaan belum maksimal karena banyak perusahaan yang memilih untuk menggunakan sparepart palsu.

"Banyak konsumen kami di Indonesia masih banyak yang menggunakan sparepart imitasi untuk merawat kendaraan, makanya kami mau mengedukasi pentingnya menggunakan sparepart asli jadi ini memberi peluang tambahan," ujar Aji.

Karenanya perusahaan juga bakal memberikan alternatif yakni menyediakan suku cadang di bawah lisensi resmi namun tidak semahal yang ada saat ini.

"Lokal part yang sudah terstandardisasi prinsipal Fuso, yang baru yakni suku cadang 3 Berlian dimana dari segi harga akan meringankan konsumen saat merawat kendaraan karena harga disetting tidak jauh atau sama dengan imitasi, jadi edukasi ke konsumen daripada imitasi mending ambil 3 Berlian, selain kami menyediakan yang genuine," sebut Aji.


(fys/wur)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Penjualan Mobil Jeblok Parah, Terburuk Dalam 12 Bulan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular