
Pabrik Biofuel Meledak, 3 Orang Tewas Termasuk 2 Anak Perempuan

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebuah pabrik bahan bakar nabati atau biofuel di Nebraska, Amerika Serikat, meledak pada Selasa (29/7/2025) waktu setempat. Sebanyak tiga orang dinyatakan tewas.
Upaya penyelamatan yang berlangsung lebih dari 24 jam akhirnya berhasil menemukan jasad dua anak perempuan dan seorang kerabat dewasa mereka yang tewas dalam ledakan besar di pabrik biofuel Horizon Biofuels di Fremont, Nebraska.
Wali Kota Fremont, Joey Spellerberg, mengungkapkan bahwa kedua anak tersebut berada di pabrik bersama kerabat mereka, yang merupakan seorang karyawan, sambil menunggu waktu untuk pergi ke janji temu dokter. Spellerberg tidak mengetahui secara pasti usia anak-anak tersebut, namun ia percaya keduanya berusia di bawah 12 tahun.
Otoritas setempat mengidentifikasi korban dewasa sebagai Dylan D. Danielson, 32 tahun, warga Columbus. Namun, nama kedua anak perempuan itu tidak dipublikasikan, sesuai dengan pernyataan dari Kantor Sheriff Dodge County.
Sersan Sheriff Brie Frank menjelaskan bahwa alat berat dikerahkan untuk membersihkan reruntuhan agar petugas dapat memadamkan sisa api dan mengakses bagian bangunan tempat para korban ditemukan.
"Ini tragedi yang sangat menyayat hati," ujar Spellerberg, dikutip dari The Associated Press, Kamis (31/7/2025) "Kami berdoa untuk semua keluarga yang terdampak."
Pabrik Horizon Biofuels dikenal memproduksi tempat tidur hewan dan pelet kayu untuk keperluan pemanas dan pengasapan makanan, dengan bahan baku limbah kayu dalam jumlah besar.
Berdasarkan keterangan pihak berwenang, ledakan besar yang terjadi diduga kuat merupakan ledakan debu kayu di menara elevator pabrik yang menjulang tinggi.
"Itu satu-satunya penjelasan yang masuk akal," kata Spellerberg, seraya menambahkan bahwa perusahaan Horizon Biofuels, "sejauh yang saya tahu," telah bekerja sama dalam penyelidikan.
Pihak perusahaan belum memberikan komentar resmi dan tidak merespons panggilan telepon dari media.
Akibat ledakan itu, bagian atas menara elevator hancur, memperlihatkan struktur beton bertulang yang rusak parah. Sementara itu, dinding logam bangunan di bawahnya tampak hangus dan terlipat, dengan asap putih tipis masih mengepul di udara pada Rabu meskipun hujan turun sepanjang malam.
Spellerberg menyebut tim pemadam kebakaran terus mengevaluasi kemungkinan seluruh fasilitas bisa runtuh akibat kerusakan struktural yang parah.
"Seluruh bangunan berada dalam kondisi yang tidak stabil," katanya. "Kami sangat berhati-hati agar tidak membahayakan tim yang bekerja di lapangan."
Menurut data dari Nebraska Manufacturing Extension Partnership, perusahaan Horizon Biofuels hanya memiliki 10 karyawan.
Ini bukan insiden pertama di lokasi tersebut. Pada 2014, pabrik ini sempat mengalami kebakaran yang merusak sistem kelistrikan, meskipun struktur bangunan tetap utuh. Berdasarkan pedoman dari Occupational Safety and Health Administration (OSHA), penumpukan partikel debu kayu dalam jumlah besar diketahui dapat menjadi risiko serius untuk kebakaran dan ledakan.
(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tingkat Insiden di Hulu Migas Terus Menurun, Cek Datanya
