Impor BBM Cs dari Arab dan Negara Tetangga RI Siap-Siap Dikurangi!

Jakarta, CNBCÂ Indonesia - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menegaskan akan mengurangi kuota impor minyak dan gas dari wilayah Timur Tengah dan Kawasan Asia. Hal ini demi menambah peningkatan impor dari Amerika Serikat (AS) untuk memenuhi kesepakatan tarif resiprokal dengan negara Paman Sam tersebut.
Dalam kerangka untuk negosiasi perjanjian resiprokal dengan AS, ada poin kesepakatan komersial yang dijanjikan. Yaitu pembelian produk energi seperti Liquefied Petroleum Gas (LPG), minyak mentah, dan Bahan Bakar Minyak (BBM) bensin, dengan nilai estimasi US$ 15 miliar.
"Mengurangi dari negara lain ya. Ya Timur Tengah lah, Timur Tengah dan Asia," kata Bahlil, di Kompleks Istana Kepresidenan, dikutip Kamis (31/7/2025).
Yang jelas, kata Bahlil, impor dari AS itu akan dilakukan dengan memperhatikan nilai keekonomian, harga yang kompetitif. Meski ia belum mau memberikan rincian terkait impor masing-masing barang yang akan diimpor.
Nah saat ini, impor LPG dari AS sudah dimulai. Namun rencananya ke depan akan ditingkatkan jumlahnya, meski ia belum bisa membeberkan kapan pengiriman pertama akan dilakukan.
"Ya itu kan kalau LPG sudah terjadi, volumenya aja kita tingkatkan, nah volume peningkatannya sekarang kita lagi kerjakan," kata Bahlil.
Seperti diketahui, nilai impor BBM Indonesia dari AS masih kecil atau hanya 4% dari nilai impor secara keseluruhan. Penambahan impor dari AS harus di waspadai utamanya terkait dengan waktu biaya logistik.
(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Waspada! Impor BBM & LPG ke AS Harganya Lebih Tinggi
