Prabowo Panggil Dirut-Komut MIND ID, Ternyata Bahas Ini

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
Selasa, 29/07/2025 19:04 WIB
Foto: Direktur Utama MIND ID Maroef Sjamsoeddin, dan Komisaris Utama/Independen MIND ID Fuad Bawazier di Istana Negara, Selasa (29/7/2025). (CNBC Indonesia/Emir Yanwardhana)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Prabowo Subianto menggelar rapat terbatas dengan petinggi PT Mineral Industri Indonesia (Persero) atau MIND ID, di Istana Negara, Selasa (29/7/2025). Meski enggan membeberkan secara spesifik agenda pembahasannya, namun Presiden Prabowo memberikan arahan kepada MIND ID.

Tampak hadir Direktur Utama MIND ID Maroef Sjamsoeddin dan Komisaris Utama/Independen MIND ID Fuad Bawazier. Menurut Maroef, Presiden memberikan arahan terkait dengan peningkatan produksi hingga tata kelola yang baik.

"Tata kelola dan tingkatkan produktivitasnya, karena satu-satunya kekayaan alam yang bisa kita andalkan ke depan adalah mineral dan batu bara," kata, Maroef usai rapat.


Ia tidak membeberkan detail lebih lanjut terkait agenda rapat yang dilakukan. Namun dalam rapat ia juga membantah membicarakan mengenai kebijakan impor Amerika Serikat.

Selain itu ia juga membantah bicara mengenai kelanjutan divestasi saham PT Freeport Indonesia (PTFI). Namun menurut Maroef itu masih dalam pembicaraan.

"Gak, nggak dibahas," kata Maroef.

"Masih kan masih cukup panjang, tapi itu memang perjanjian sudah dari tahun 2018 ya," sambungnya.

Diketahui sejak era kepemimpinan Presiden ke-7 RI, Joko Widodo, rencana penambahan saham 10% di Freeport Indonesia menjadi 61%. Namun wacana itu masih dalam proses yang dilakukan kementerian terkait. Sebelumnya Menteri ESDM Bahlil Lahadalia di 2024 lalu, menargetkan rencana penambahan saham ini di awal tahun 2025.

"Insyaallah tahun depan awal. Tergantung dari komunikasi dengan Freeport-nya," beber Bahlil saat ditanya kapan pemerintah menargetkan penambahan saham 10% di PTFI, ditemui di Istana Negara, Jakarta, Kamis (31/10/2024).


(dce)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Rencana Bea Keluar Batu Bara Dinilai Bebani Pengusaha