Perusahaan RI Ini Modali Proyek Awal MRT Jakarta Tembus Tangsel

Chandra Dwi Pranata, CNBC Indonesia
28 July 2025 08:35
Petugas melakukan pengecekan kondisi rangkaian Ratangga MRT di area Depo MRT Lebak Bulus, Jakarta, Kamis (31/3/2022). Pemeliharaan dan perawatan menyeluruh kereta Ratangga MRT Jakarta meliputi pemeriksaan harian, bulanan dan pengecekan dan perawatan besar yang dilakukan selama 4 tahun sekali seperti overhaul atau turun mesin. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Petugas melakukan pengecekan kondisi rangkaian Ratangga MRT di area Depo MRT Lebak Bulus, Jakarta, Kamis (31/3/2022). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Operator Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta yakni PT MRT Jakarta (Perseroda) resmi memulai feasibility study (FS) alias studi kelayakan bersama PT Bumi Serpong Damai Tbk (Sinar Mas Land).

Studi kelayakan ini untuk pengembangan rute baru MRT Jakarta tembus Tangerang Selatan (Tangsel), tepatnya di Serpong. Rutenya adalah dari Lebak Bulus menuju Serpong. Inisiatif ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara kedua belah pihak untuk melakukan kajian komprehensif terkait skema pembiayaan, teknologi, dan trase proyek.

"Nah, ini semuanya nantinya akan kita lakukan studi bersama, bersama dengan rekan-rekan Sinar Mas Land. Harapannya dalam waktu yang tidak terlalu lama sudah kelihatan gambarannya akan seperti apa, jalur persisnya seperti apa, dan lain sebagainya, termasuk mode transportasinya, teknologinya, dan lain sebagainya," ungkap Direktur Pengembangan Bisnis MRT Jakarta Farchad Mahfud dikutip Senin (27/7/2025).

Diketahui, pembangunan MRT Lebak Bulus - Serpong ini nantinya tidak lagi menggunakan pendanaan dari Japan International Cooperation Agency (JICA), tetapi akan mencoba menggandeng pihak swasta.

Sinarmas Land pun berminat untuk membiayai pembangunan rute MRT tersebut. Hal ini diungkap oleh Farchad.

"Pembiayaannya bisa enggak dengan B2B? Alhamdulillah Sinar Mas Land berminat untuk membiaya ini dan bersama-sama kita akan melakukan joint study ini," ujar Farchad.

Sejumlah armada MRT melintas di Jalan ASEAN, Jakarta, Selasa (1/7/2025). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)Foto: Sejumlah armada MRT melintas di Jalan ASEAN, Jakarta, Selasa (1/7/2025). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Sejumlah armada MRT melintas di Jalan ASEAN, Jakarta, Selasa (1/7/2025). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Sementara itu, tertariknya Sinarmas Land dalam membiayai proyek MRT Lebak Bulus - Serpong juga diungkap oleh Deputy Group CEO Strategic Development and Assets Sinar Mas Land Herry Hendarta, di mana pihaknya sangat antusias untuk berkolaborasi dengan MRT Jakarta seiring makin meningkatnya populasi di Tangerang Selatan terutama di Serpong.

"Kami sangat antusias untuk berkolaborasi dengan MRT Jakarta dalam studi pengembangan ini. Dengan meningkatnya populasi dan aktivitas ekonomi di Serpong dan sekitarnya, kehadiran MRT di kawasan ini akan menjadi game changer dalam meningkatkan aksesibilitas dan kualitas hidup masyarakat di Kota Tangerang Selatan, Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang hingga Banten Raya, sekaligus memperkaya pilihan moda transportasi yang semakin nyaman bagi masyarakat," kata Herry.

Herry menambahkan, dari estimasi 100.000 pengguna harian layanan MRT, diperkirakan sebanyak 25%-nya dapat terserap melalui stasiun-stasiun yang ada di BSD City.

Namun belum diketahui kapan proyek perpanjangan ini akan digarap, termasuk nilai proyek, rincian rute maupun jumlah atau titik stasiunnya. Semua itu baru ditentukan jika studi kelayakan sudah selesai dilaksanakan.

"Kalau biaya jadwal dan sebagainya, saya kira untuk pembangunannya itu sendiri, justru harusnya itu akan menjadi keluaran dari studi ini. Kita baru mau memulai ini. Nah, harapannya dengan studi ini nanti kita akan bisa mendapatkan kira-kira gambarannya seperti apa? Nilainya berapa? Dan semua itu memerlukan kajian komprehensif," jelas Farchad.

Farchad juga menyampaikan bahwa MRT Jakarta telah membentuk project delivery team bersama Sinar Mas Land untuk segera memulai pelaksanaan studi.

"Kuncinya adalah kelayakan. Dan kalau tidak B2B, paling tidak ini KPBU (Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha). Jadi intinya peran pemerintah akan diupayakan seminimal mungkin," tambahnya.

Sebelumnya, MRT Jakarta telah membuat kajian sementara soal kelanjutan trase MRT Jakarta dari Lebak Bulus menuju Tangsel. Proyek ini akan mencakup dua koridor potensial, yaitu koridor utara dan selatan. Koridor utara akan melintasi jalur Pondok Aren - Serpong, sedangkan koridor selatan melalui Ciputat - Pondok Cabe. Kedua jalur ini akan terhubung dengan stasiun utama di Lebak Bulus, Jakarta.


(chd/wur)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article MRT Jakarta Tembus Tangsel, Rencana Rute dari Lebak Bulus Lewat Sini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular