Internasional

Perbandingan Deal Trump ke RI-Jepang-Filipina, Ada Data Pribadi Juga?

sef, CNBC Indonesia
24 July 2025 14:00
Presiden AS, Donald Trump. (REUTERS/Leah Millis)
Foto: Presiden AS Donald Trump (REUTERS/Leah Millis)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan bahwa dirinya telah membuat tiga kesepakatan perdagangan baru, paska pengumuman tarif resiprokal barunya dua pekan lalu. Sebelumnya ia memberi tenggat waktu ke puluhan negara, memberi target hingga 1 Agustus.

Kemudian Indonesia berhasil mencapai deal, bersama Jepang dan Filipina. Namun apa saja isi lengkapnya? 

Bagaimana pula perbandingannya dan apakah ada pula soal data pribadi? Berikut rangkuman CNBC Indonesia, Kamis (24/7/2025):

Indonesia

Indonesia menjadi salah satu negara terdepan yang membuat kesepakatan dagang setelah pengumuman baru Trump awal Juli. Kemarin, merujuk data White House Gov setidaknya ada 12 poin penting dalam kesepakatan kedua negara.

Berikut lengkapnya: 

1.Indonesia akan menghapuskan sekitar 99% hambatan tarif untuk seluruh rangkaian produk industri dan pangan serta pertanian AS yang diekspor ke Indonesia.

2.AS akan mengurangi tarif timbal balik (respirokal) hingga 19%, sebagaimana tercantum dalam "Perintah Eksekutif 14257" tanggal 2 April 2025, atas barang-barang asal Indonesia. AS juga dapat mengidentifikasi komoditas tertentu yang tidak tersedia secara alami atau diproduksi di dalam negeri di AS untuk pengurangan lebih lanjut dalam tingkat tarif timbal balik.

3.AS dan Indonesia akan menegosiasikan aturan asal yang memfasilitasi, yang memastikan bahwa manfaat perjanjian ini terutama dirasakan oleh kedua negara.

4.AS dan Indonesia akan bekerja sama untuk mengatasi hambatan non-tarif Indonesia yang memengaruhi perdagangan dan investasi bilateral di bidang-bidang prioritas. Termasuk membebaskan perusahaan dan barang-barang asal AS dari persyaratan kandungan lokal (TKDN), menerima kendaraan yang dibuat sesuai standar keselamatan dan emisi kendaraan bermotor federal AS, menerima sertifikat FDA (Badan Pengawas Makanan dan Obat- obatan AS) dan otorisasi pemasaran sebelumnya untuk alat kesehatan dan farmasi.

Lalu RI akan menghapus persyaratan pelabelan tertentu, membebaskan ekspor kosmetik, alat kesehatan, dan barang manufaktur lainnya dari AS dari persyaratan tertentu. RI juga akan mengambil langkah-langkah untuk menyelesaikan berbagai masalah kekayaan intelektual yang telah lama ada yang diidentifikasi dalam Laporan Khusus 301 USTR (Departemen Perdagangan AS), dan menangani kekhawatiran AS terkait prosedur penilaian kesesuaian.

Indonesia akan berupaya mengatasi hambatan ekspor AS, termasuk melalui penghapusan pembatasan impor atau persyaratan perizinan untuk barang hasil remanufaktur AS atau bagian-bagiannya, penghapusan persyaratan inspeksi atau verifikasi pra-pengiriman untuk impor barang AS, dan penerapan serta penerapan praktik regulasi yang baik.

5.AS dan Indonesia juga berkomitmen untuk mengatasi dan mencegah hambatan bagi produk pangan dan pertanian AS di pasar Indonesia, termasuk membebaskan produk pangan dan pertanian AS dari semua rezim perizinan impor. Termasuk persyaratan keseimbangan komoditas.

Kedua negara juga akan memastikan transparansi dan keadilan terkait indikasi geografis, memberikan penetapan Pangan Segar Asal Tumbuhan (FFPO) permanen untuk semua produk nabati AS yang berlaku, dan mengakui pengawasan regulasi AS. Termasuk pencantuman semua fasilitas daging, unggas, dan susu AS serta penerimaan sertifikat yang dikeluarkan oleh otoritas regulasi AS.

6.Indonesia telah berkomitmen untuk mengatasi hambatan yang berdampak pada perdagangan digital, jasa, dan investasi. Indonesia akan memberikan kepastian terkait kemampuan untuk mentransfer data pribadi keluar dari wilayahnya ke Amerika Serikat.

Indonesia telah berkomitmen untuk menghapuskan lini tarif HTS (sistem klasifikasi 10 digit yang digunakan di Amerika Serikat untuk menghitung bea masuk barang impor), yang ada pada "produk tak berwujud" dan menangguhkan persyaratan terkait pada deklarasi impor, untuk mendukung moratorium permanen bea masuk atas transmisi elektronik di WTO segera dan tanpa syarat, dan untuk mengambil tindakan efektif guna mengimplementasikan "Inisiatif Bersama tentang Regulasi Domestik Jasa", termasuk menyerahkan Komitmen Khusus yang telah direvisi untuk sertifikasi oleh Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).

7.Indonesia berkomitmen untuk bergabung dengan "Forum Global tentang Kelebihan Kapasitas Baja" dan mengambil tindakan efektif guna mengatasi kelebihan kapasitas global di sektor baja dan dampaknya.

8.Indonesia berkomitmen untuk melindungi hak-hak buruh yang diakui secara internasional. Indonesia akan, di antara komitmen lainnya, mengadopsi dan mengimplementasikan larangan impor barang yang diproduksi melalui kerja paksa atau wajib kerja, mengamandemen undang-undang ketenagakerjaannya untuk memastikan hak-hak pekerja atas kebebasan berserikat dan perundingan bersama sepenuhnya dilindungi, dan memperkuat penegakan undang-undang ketenagakerjaannya.

9.Indonesia berkomitmen untuk mengadopsi dan mempertahankan perlindungan lingkungan tingkat tinggi dan menegakkan undang-undang lingkungannya secara efektif, termasuk dengan mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan tata kelola sektor kehutanan dan memerangi perdagangan hasil hutan yang dipanen secara ilegal, mendorong ekonomi yang lebih efisien sumber daya, menerima dan sepenuhnya menerapkan "Perjanjian WTO tentang Subsidi Perikanan", dan memerangi penangkapan ikan ilegal, tidak dilaporkan, dan tidak diatur serta perdagangan satwa liar ilegal.

10.Indonesia akan menghapus pembatasan ekspor komoditas industri ke AS, termasuk mineral penting.

11.AS dan Indonesia berkomitmen untuk memperkuat kerja sama ekonomi dan keamanan nasional guna meningkatkan ketahanan dan inovasi rantai pasokan melalui tindakan pelengkap untuk mengatasi praktik perdagangan tidak adil di negara lain, dan melalui kerja sama dalam pengendalian ekspor, keamanan investasi, dan memerangi penghindaran bea masuk.

12.Selain itu, AS dan Indonesia memperhatikan kesepakatan komersial mendatang berikut antara perusahaan-perusahaan AS dan Indonesia. Yakni:

-Pengadaan pesawat saat ini bernilai US$3,2 miliar.

-Pembelian produk pertanian, termasuk kedelai, bungkil kedelai, gandum, dan kapas dengan perkiraan nilai total sebesar US$4,5 miliar.

-Pembelian produk energi, termasuk gas minyak cair, dengan estimasi US$15 miliar.

Jepang

Sementara itu dengan Jepang, Trump menyebutkan bahwa tarif resiprokal barang negeri itu ke AS akan dikenakan pajak 15%. Ini turun dari sebelumnya 25%.

Memang belum ada detil perjanjian yang dirinci Trump seperti dengan Indonesia di situs Gedung Putih. Namun Jepang juga dikatakan siap berinvestasi US$550 miliar di AS.

Investasi ini akan mencakup berbagai bidang, termasuk infrastruktur energi, manufaktur semikonduktor dan obat-obatan, pertambangan dan produksi mineral penting, serta pembuatan kapal komersial dan militer.

Washington menyatakan bahwa AS akan mempertahankan 90% keuntungan dari investasi ini dan bahwa Jepang akan membeli barang-barang AS senilai US$8 miliar, termasuk produk pertanian, bahan bakar penerbangan, dan 100 pesawat Boeing.

Gedung Putih juga menyatakan bahwa Jepang akan mencabut "pembatasan yang telah lama berlaku" terhadap mobil dan truk AS dan meningkatkan impor beras AS sebesar 75%. Khusus mobil dan truk AS, penjualannya buruk di Jepang.

Sementara itu, analis Moody's Analytics, Stefan Angrick, mengatakan deal 15% bagi Jepang sebenarnya masih merupakan mimpi buruk. Aapalagi, tarif 50% untuk baja dan aluminium Jepang akan tetap berlaku.

"Sehubungan dengan itu, ini bukan kabar baik," ujarnya. "Saya pikir tarif 15% jauh lebih tinggi daripada yang diperkirakan banyak orang.".

Analis CPR Asset Management di Paris, Bastien Drut, mengatakan besarnya konsesi yang diberikan oleh pemerintah Jepang dapat membuat banyak pihak khawatir. Apalagi AS mendekati deadline kesepakatan tarif dengan Uni Eropa (UE).

"Banyak orang khawatir akan negosiasi yang sangat rumit dengan negara lain seperti Uni Eropa," tegasnya.

Filipina

Sama seperti Jepang, belum ada detail pembahasan soal kesepakatan dagang AS dan Filipina di website resmi Gedung Putih. Namun seperti Indonesia, AS menurunkan tarif untuk barang Filipina sebesar 19%, hanya sedikit dari sebelumnya 20%.

Sayangnya belum ada detil perjanjian. Filipina sendiri menjadi eksportir utama barang-barang dan pakaian berteknologi tinggi AS.

"Kita hampir menyelesaikan kesepakatan perdagangan, sebuah kesepakatan perdagangan yang besar, sebenarnya," klaim Trump saat bertemu Presiden Filipina Ferdinand Marcos di Washington.

"Kunjungan yang indah, dan kami menyelesaikan Kesepakatan Perdagangan kami, yang dengannya Filipina memasuki PASAR TERBUKA dengan Amerika Serikat, dan NOL Tarif," tulis Trump setelah pertemuan di platform Truth Social miliknya.

Filipina sendiri tergantung dengan AS terkait keamanan lautnya. Hal ini terkait dengan ketegangan batas wilayah di Laut China Selatan (LCS) dengan China.

"Pada dasarnya, kami prihatin dengan pertahanan wilayah kami dan pelaksanaan hak kedaulatan kami," kata Marcos.

"Sekutu kami yang terkuat, terdekat, dan paling dapat diandalkan selalu adalah Amerika Serikat," tambahnya.

 


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bukan RI, JK Sebut Rakyat Amerika yang Menderita Gara-gara Trump

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular