
Tok! Ini Rancangan Awal APBN Tahun 2026 Prabowo, Tembus Rp3.800 T

Jakarta, CNBC Indonesia - Rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia menyepakati rancangan awal Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun 2026. Rapat itu dipimpin oleh Wakil Ketua DPR RI dari Fraksi Gololongan Karya Adies Kadir.
Sementara dari pemerintah diwakili oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Rachmat Pambudy. Rancangan awal APBN 2026 dibacakan oleh Wakil Ketua Badan Anggaran DPR RI Jazilul Fawaid yang merupakan hasil pembahasan dalam dua pekan terakhir oleh seluruh pihak terkait.
"Selanjutnya hasil pembahasan pembicaraan pendahuluan RAPBN 2026 dan Rencana Kerja Pemerintah 2026 akan menjadi pedoman dalam penyusunan APBN 2026," ujar Adies di ruang rapat paripurna, Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (24/7/2025).
Berikut perincian RAPBN 2026
Asumsi Makroekonomi 2026
* Pertumbuhan Ekonomi 5,2%-5,8%
* Inflasi 1,5-3,5%
* Kurs Rp16.500-16.900/US$
* Tingkat Suku Bunga SBN 10 Tahun 6,6-7,2%
* Harga Minyak Mentah Indonesia US$60-80/barel,
* Lifting minyak bumi 605-620 ribu barel per hari
* Lifting gas bumi 953-1.017 ribu barel per hari
* Tingkat Kemiskinan 6,5-7,5%
* Kemiskinan Ekstrem 0-0,5%
* Rasio gini 0,377-0,380
* Tingkat Pengangguran Terbuka 4,44-4,96
* Indeks modal manusia 0,57
* Indeks Kesejahteraan Petani 0,7731
* Proporsi Penciptaan Lapangan Kerja Formal 37,95
Postur Fiskal 2026
* Pendapatan negara 11,71%-12,31%
* Perpajakan 10,08%-10,54%
* PNBP 1,63%-1,76%
* Hibah 0,002%-0,003%
* Belanja Negara 14,19%-14,83%
* Belanja Pemerintah Pusat 11,41%-11,94%
* Transfer ke daerah 2,78%-2,89%
* Keseimbangan Primer (0,18%)-(0,22%)
* Defisit (2,48%)-(2,53%)
* Pembiayaan 2,48%-2,53%
Belanja negara dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) naik pada tahun 2026 sebesar 14,19%-14,83%. Dengan demikian, total belanja diperkirakan mencapai Rp 3.800 triliun.
Adapun angka tersebut berdasarkan hasil dari kesepakatan Badan Anggaran (Banggar) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI dan pemerintah terkait Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok Pokok Kebijakan Fiskal (KEMPPKF) 2026.
"Kalau kita sepakati yang pertama adalah semuanya masih dalam range asumsinya. Belanja APBN kita tahun depan RAPBN itu sekitar Rp 3.800 sampai Rp 3.820 triliun," ujar Ketua Banggar DPR RI Said Abdullah kepada wartawan di gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (22/7/2025).
(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article DPR Panggil Dirjen Anggaran, Bahas Nasib APBN Setelah Ada Danantara