FOTO Internasional

Malapetaka Bareng-Bareng Hantam Negara Asia, Buat Porak-poranda

Pool, CNBC Indonesia
Kamis, 24/07/2025 12:00 WIB

Banjir ekstrem dan topan ganas melanda negara-negara Asia. Ini mengakibatkan kerusakan infrastruktur dan memaksa ribuan warga mengungsi dalam pekan ini.

1/10 Hujan deres menyebabkan banjir di monsun di Cainta, Rizal, Filipina, Selasa (22/7/2025). (REUTERS/Eloisa Lopez)

Malapetaka Banjir melanda sejumlah negara di Asia dalam beberapa pekan terakhir akibat curah hujan ekstrem yang terus mengguyur wilayah tersebut. Hal ini memicu kerusakan infrastruktur bahkan hingga memaksa warga dievakuasi. Salah satunya melanda sebagian wilayah di Filipina pada Selasa (22/7/2025). Cuaca buruk dipicu hujan monsun yang mengakibatkan puluhan ribu warga harus di evakuasi. (REUTERS/Eloisa Lopez)

2/10 Hujan deres menyebabkan banjir di monsun di Cainta, Rizal, Filipina, Selasa (22/7/2025). (REUTERS/Eloisa Lopez)

Di Manila dan provinsi lain yang terdampak banjir, sekolah dan kantor pemerintah harus ditutup sementara. Lebih dari 23 ribu orang yang tinggal di sekitar sungai harus dievakuasi ke sekolah-sekolah, balai desa, hingga halaman yang ditutupi atap. 44 ribu warga dievakuasi di wilayah metropolitan Quezon, Pasig dan Caloocan. (REUTERS/Eloisa Lopez)

3/10 Hujan deres menyebabkan banjir di monsun di Cainta, Rizal, Filipina, Selasa (22/7/2025). (REUTERS/Eloisa Lopez)

Korea Selatan (Korsel) juga dilanda bencana banjir dan tanah longsor akibat hujan deras, Minggu (20/7/2025). Berdasarkan laporan terbaru yang dikutip CNBC Internasional, dua orang ditemukan tewas dan dua lainnya masih hilang di kota resor Gapeyong. (Yonhap via REUTERS)

4/10 Hujan deres menyebabkan banjir di monsun di Cainta, Rizal, Filipina, Selasa (22/7/2025). (REUTERS/Eloisa Lopez)

Akibat banjir dan longsor, sejumlah bangunan rusak parah, bahkan ada yang rata dengan tanah seolah disapu tsunami. Presiden Korsel, Lee Jae Myung memerintahkan penilaian cepat terhadap kerusakan yang terjadi serta segera menetapkan zona bencana khusus untuk mempercepat penyaluran bantuan negara. (REUTERS/Kim Hong-Ji)

5/10 Hujan deres menyebabkan banjir di monsun di Cainta, Rizal, Filipina, Selasa (22/7/2025). (REUTERS/Eloisa Lopez)

Banjir dahsyat juga kembali melanda sejumlah wilayah di negara Pakistan. Petaka ini menewaskan lebih dari 170 orang, dengan separuh korban jiwa merupakan anak-anak. Tragedi ini menambah daftar bencana iklim yang kian sering melanda negara berpenduduk lebih dari 230 juta jiwa tersebut. (Reuters TV)

6/10 Hujan deres menyebabkan banjir di monsun di Cainta, Rizal, Filipina, Selasa (22/7/2025). (REUTERS/Eloisa Lopez)

Hanya dalam 24 jam terakhir, tercatat 54 orang tewas akibat hujan deras yang mengguyur provinsi terpadat di negara itu, menyebabkan rumah-rumah runtuh dan infrastruktur jalan rusak parah. Sejak banjir mulai menerjang pada 26 juni lalu, sedikitnya 85 anak-anak telah dilaporkan meninggal dunia, kata Otoritas Manajemen Bencana Nasional Pakistan (NDMA) dalam laporannya pada Kamis (18/7). (Reuters TV)

7/10 Hujan deres menyebabkan banjir di monsun di Cainta, Rizal, Filipina, Selasa (22/7/2025). (REUTERS/Eloisa Lopez)
Sebenarnya bukan hanya banjir, cuaca buruk akibat terjangan Topan Wipha juga menerjang Hong Kong dan China, pekan ini (REUTERS/Tyrone Siu)
8/10 Hujan deres menyebabkan banjir di monsun di Cainta, Rizal, Filipina, Selasa (22/7/2025). (REUTERS/Eloisa Lopez)
Pemandangan menunjukkan awan gelap mendekati kota Zhuhai saat Topan Wipha menerjang daratan, Provinsi Guangdong, China, Minggu (20/7/2025). (Social Media via REUTERS)
9/10 Hujan deres menyebabkan banjir di monsun di Cainta, Rizal, Filipina, Selasa (22/7/2025). (REUTERS/Eloisa Lopez)
Hampir 2 juta penduduk di sepanjang garis pantai China dievakuasi sebelum Topan Wipha tiba. Hampir 20.000 tentara China dikerahkan ke wilayah tersebut untuk membantu penduduk memperkuat tanggul banjir dan mempercepat evakuasi. Topan tersebut memicu banjir parah dengan curah hujan lebih dari 353 mm (13,9 inci).  (Social Media via REUTERS)
10/10 Hujan deres menyebabkan banjir di monsun di Cainta, Rizal, Filipina, Selasa (22/7/2025). (REUTERS/Eloisa Lopez)
Secara global jumlah bencana, termasuk banjir dan angin topan yang besar meningkat drastis sebesar 75% semenjak tahun 1970. Pemanasan global menjadi salah satu penyebabnya. (REUTERS/Tyrone Siu)