AS Minta Jalur Bebas Ekspor Masuk RI, Mendag Budi Bilang Gini

Martyasari Rizky, CNBC Indonesia
23 July 2025 13:50
Keterangan Pers Menteri Perdagangan Budi Santoso, Brussel, 12 Juli 2025. (Youtube Sekretariat Presiden)
Foto: Keterangan Pers Menteri Perdagangan Budi Santoso, Brussel, 12 Juli 2025. (Youtube Sekretariat Presiden)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menanggapi publikasi terbaru pemerintah Amerika Serikat (AS) terkait Perjanjian Perdagangan Timbal Balik atau Agreement on Reciprocal Trade antara kedua negara.

Dalam kesepakatan tersebut, Indonesia berkomitmen mengimpor sejumlah komoditas pertanian dari AS dengan nilai mencapai US$4,5 miliar, atau setara Rp72 triliun.

"Iya nilainya US$4,5 miliar, nanti yang itu akan diterjemahkan di dalam perjanjian," ujar Budi saat ditemui di Jakarta, Rabu (23/7/2025).

Namun demikian, Budi belum merinci komoditas mana saja yang akan dibeli dari Negeri Paman Sam. Saat ditanya soal pemetaan produk, ia menjawab singkat, "Nanti saja ya kalau sudah clear."

Lebih lanjut Budi menjelaskan, seluruh proses negosiasi telah melalui tahapan panjang, dan kini tinggal menunggu hasil final dari perjanjian yang tengah dirumuskan.

"Itu kan semua sudah disiapkan dari awal. Ketika namanya negosiasi itu kan kita harus tahu posisi kita seperti apa. Tapi nanti kalau sudah ada agreement-nya sudah jelas," ucapnya.

Menurut Budi, hal paling penting dalam kesepakatan saat ini adalah penurunan tarif resiprokal dari 32% menjadi 19%. Ia memastikan proses administrasi tengah dirampungkan sebelum kerja sama perdagangan dilanjutkan secara teknis.

"Semua lagi disiapkan, jadi kami masih nunggu proses berikutnya. Mungkin itu dulu," kata dia.

Ia juga berharap tidak ada perubahan atas tarif yang sudah disepakati hingga Agustus nanti. "Ya kita tunggu dari sananya. Tapi yang penting sampai Agustus itu kan sudah nggak ada perubahan tarif resiprokalnya. Mudah-mudahan kita tetap 19% dan negara lain nggak berubah. Jadi kita tetap, harapannya kita paling rendah lah negara ekspor," ungkap Budi.

Sebelumnya, pemerintah AS menyatakan perjanjian ini akan memperkuat hubungan dagang kedua negara. Dokumen resmi menyebutkan, Indonesia akan menghapuskan sekitar 99% hambatan tarif atas berbagai produk industri, pangan, dan pertanian asal AS.

Kesepakatan juga mencakup penghapusan semua rezim perizinan impor terhadap produk pangan dan pertanian AS, termasuk persyaratan keseimbangan komoditas. Selain itu, Indonesia akan mengakui sertifikasi dari otoritas pengawasan AS dan memberikan status permanen untuk produk nabati AS sebagai Pangan Segar Asal Tumbuhan.


(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sah! 86 Negara Termasuk RI 'Digetok' Tarif Baru ke AS Mulai Hari Ini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular