RI Bakal Punya Pabrik Bioavtur dari Minyak Goreng Bekas Senilai Rp16 T

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
23 July 2025 13:05
SEREMONI KEBERHASILAN UJI TERBANG PESAWAT CN235 MENGGUNAKAN CAMPURAN BAHAN BAKAR BIOAVTUR 2,4%/ Youtube : Kementerian ESDM
Foto: SEREMONI KEBERHASILAN UJI TERBANG PESAWAT CN235 MENGGUNAKAN CAMPURAN BAHAN BAKAR BIOAVTUR 2,4%/ Youtube : Kementerian ESDM

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Presiden Prabowo Subianto berencana membangun industri bioavtur berbasis minyak goreng bekas (used cooking oil). Proyek ini digadang-gadang memiliki nilai investasi hingga mencapai Rp 16 triliun.

Berdasarkan bahan paparan Kementerian ESDM, proyek bioavtur berbasis minyak goreng bekas sendiri merupakan bagian dari 18 proyek hilirisasi senilai US$ 38,63 miliar atau setara dengan Rp 618,13 triliun.

Rencananya, pabrik bioavtur akan dibangun di tiga lokasi industri yakni KBN Marunda, Kawasan Industri Cikarang, dan Kawasan Industri Karawang. Di sisi lain, pabrik bioavtur ini juga ditargetkan dapat menyerap tenaga kerja hingga 10.152.

Sebagaimana diketahui, Tim Satgas Hilirisasi yang diketuai oleh Menteri ESDM Bahlil Lahadalia baru saja menyerahkan 18 dokumen pra feasibility study (pra-FS) proyek hilirisasi kepada CEO Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) Rosan Roeslani. Proyek ini termasuk dalam daftar 18 proyek yang dimaksud.

Berikut daftar 18 proyek hilirisasi tersebut:

1. Industri Smelter Aluminium (bauksit) di Mempawah, Kalimantan Barat. Nilai investasi Rp 60 triliun dan diperkirakan akan menyerap 14.700 tenaga kerja.

2. Industri DME (hilirisasi batu bara) di enam lokasi: Bulungan, Kutai Timur, Kota Baru, Muara Enim, Pali, dan Banyuasin. Nilai investasi Rp 164 triliun dan diperkirakan akan menyerap 34.800 tenaga kerja.

3. Industri Aspal (aspal Buton) di Buton, Sulawesi Tenggara. Nilai investasi Rp 1,49 triliun dan diperkirakan akan menyerap 3.450 tenaga kerja.

4. Industri Mangan Sulfat (mangan) di Kupang, Nusa Tenggara Timur. Nilai investasi Rp 3,05 triliun dan diperkirakan akan menyerap 5.224 tenaga kerja.

5. Industri Stainless Steel Slag (nikel) di Kawasan Industrial Morowali, Sulawesi Tengah. Nilai investasi Rp 38,4 triliun dan diperkirakan akan menyerap 12.000 tenaga kerja.

6. Industri Copper Rod, Wire \& Tube (Katoda tembaga) di Gresik, Jawa Timur. Nilai investasi Rp 19,2 triliun dan diperkirakan akan menyerap 9.700 tenaga kerja.

7. Industri Besi Baja (Pasir besi) di Kabupaten Sarmi, Papua. Nilai investasi Rp 19 triliun dan diperkirakan akan menyerap 18.000 tenaga kerja.

8. Industri Chemical Grade Alumina (bauksit) di Kendawangan, Kalimantan Barat. Nilai investasi Rp 17,3 triliun dan diperkirakan akan menyerap 7.100 tenaga kerja.

9. Industri Oleoresins (Pala) di Kabupaten Fakfak, Papua Barat. Nilai investasi Rp 1,8 triliun dan diperkirakan akan menyerap 1.850 tenaga kerja.

10. Industri Oleofood (Kelapa sawit) di KEK Maloy Batuta Trans Kalimantan Timur (MBTK). Nilai investasi Rp 3 triliun dan diperkirakan akan menyerap 4.800 tenaga kerja.

11. Industri nata de coco, medium-chain triglycerides (MCT), coconut flour, activated carbon (kelapa) di Kawasan Industri Tayan, Riau. Nilai investasi Rp 2,3 triliun dan diperkirakan akan menyerap 22.100 tenaga kerja.

12. Industrial Chlor Alkali Plant (garam) di Aceh, Kalimantan Timur, Jawa Timur, Sumatera Selatan, Riau, Banten, dan Nusa Tenggara Timur (NTT). Nilai investasi Rp 16 triliun dan diperkirakan akan menyerap 33.000 tenaga kerja.

13. Industri Fillet Tilapia (Ikan Tilapia) di Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur. Nilai investasi Rp 1 triliun dan diperkirakan akan menyerap 27.600 tenaga kerja.

14. Industri Carrageenan (Rumput Laut) di Kupang, NTT. Nilai investasi Rp 212 miliar dan diperkirakan akan menyerap 1.700 tenaga kerja.

15. Oil Refinery di Lhokseumawe, Sibolga, Natuna, Cilegon, Sukabumi, Semarang, Surabaya, Sampang, Pontianak, Badung (Bali), Bima, Ende, Makassar, Dongala, Bitung, Ambon, Halmahera Utara, Fakfak. Nilai investasi Rp 160 triliun dan diperkirakan akan menyerap 44.000 tenaga kerja.

16. Oil Storage Tanks di Lhokseumawe, Sibolga, Natuna, Cilegon, Sukabumi, Semarang, Surabaya, Sampang, Pontianak, Badung (Bali), Bima, Ende, Makassar, Dongala, Bitung, Ambon, Halmahera Utara, Fakfak. Nilai investasi Rp 72 triliun dan diperkirakan akan menyerap 6.960 tenaga kerja.

17. Modul Surya Terintegrasi (Bauksit dan Silika) di Kawasan Industri Batang, Jawa Tengah. Nilai investasi Rp 24 triliun dan diperkirakan akan menyerap 19.500 tenaga kerja.

18. Industri Bioavtur (Used Cooking Oil) di KBN Maranda, Kawasan Industri Cikarang, dan Kawasan Industri Karawang. Nilai investasi Rp 16 triliun dan diperkirakan akan menyerap 10.152 tenaga kerja.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Danantara Meluncur, Hilirisasi Bakal Ngebut!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular