RI Dapat Setoran Rp 95,91 Triliun dari Sektor Ini

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
22 July 2025 08:30
Blok SES (dok. Pertamina)
Foto: Blok Southeast Sumatra (SES). (dok. Pertamina)

Jakarta, CNBC Indonesia - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mencatat realisasi penerimaan negara dari sektor hulu migas nasional hingga Semester 1 2025 tercatat sebesar US$ 5,88 miliar atau sekitar Rp 95,91 triliun (asumsi kurs Rp 16.312).

Kepala SKK Migas Djoko Siswanto mengungkapkan bahwa capaian ini setara dengan 45,1% dari target tahun ini yang ditetapkan sebesar US$ 13,03 miliar. Adapun outlook penerimaan hingga akhir 2025 diperkirakan mencapai US$ 10,83 miliar atau sekitar 83,1% dari target.

"Penerimaan negara, Juni 2024 US$ 7,63 miliar, target 2025 US$ 13,03 miliar, realisasi sampai dengan Juni US$ 5,88 miliar atau 45,1 persen, outlook-nya US$ 10,83 atau 83,1 persen," kata Djoko dalam Konferensi Pers Kinerja Hulu Migas Semester 1 2025, dikutip Selasa (22/7/2025).

Djoko mengakui bahwa realisasi penerimaan negara hingga Juni memang belum mencapai setengah dari target. Hal ini terjadi lantaran harga minyak dalam APBN dipatok US$ 82 per barel, sedangkan realisasi rata-rata harga minyak sepanjang semester I masih di bawah US$ 70,

"Ini karena harga minyak di dalam APBN itu US$ 82 per barel, realisasinya rata-rata di bawah 70 atau 69 barel. Ini otomatis karena harga minyaknya yang rendah meskipun produksinya kita bisa mencapai target," katanya.

Sementara itu, untuk realisasi investasi hulu migas hingga Juni 2025 tercatat sebesar US$ 7,19 miliar. Jumlah tersebut setidaknya baru mencapai 43,6% dari target yang ditetapkan dalam APBN sebesar US$ 16,5 miliar.

"Outlook-nya mudah-mudahan bisa tercapai sesuai dengan target 2025 atau bahkan lebih bisa mencapai US$ 16,9 miliar kalau tidak delay proyek-proyek kita," tambahnya.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dalam 3 Tahun Investasi Hulu Migas RI Tembus Rp 5,05 Triliun

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular