
'Kota Surga' Raja Salman dalam Bahaya, Arab Bakal PHK Besar-besaran

Jakarta, CNBC Indonesia - Dana kekayaan negara Arab Saudi sedang mengevaluasi kembali kota futuristik andalannya senilai US$ 500 miliar (sekitar Rp8.200 triliun) yang disebut The Line. Hal ini terjadi tatkala Saudi mengalami tekanan fiskal dalam negeri.
Mengutip CNBC International, Senin (21/7/2025), belum ada penjelasan terkait tinjauan apa yang dilakukan. NEOM, yang menaungi proyek raksasa ini, menyatakan bahwa pemeriksaan strategis adalah "praktik umum" untuk proyek-proyek mega jangka panjang.
Walau begitu, seorang peneliti tamu di Arab Gulf States Institute, Tim Callen, mengatakan hal ini mungkin terkait dengan pembiayaan kota itu. Setelah bertahun-tahun pengeluaran tidak terbatas, tahun 2024 mulai melihat perubahan mendadak karena defisit anggaran Saudi tumbuh dan harga minyak per barel jatuh di bawah yang dibutuhkan kerajaan.
"Jelas bahwa jika harga minyak, seperti yang Anda katakan sebelumnya, sekitar US$ 70 (sekitar Rp1.148.000) per barel, itu adalah lingkungan yang sangat berbeda daripada jika harganya US$ 100 (sekitar Rp1.640.000) per barel, di mana rata-rata pada tahun 2022," kata Callen dari Arab Gulf States Institute.
"Saya pikir ini adalah semua area di mana orang-orang memiliki pertanyaan di masa lalu; apakah teknologinya ada untuk benar-benar mencapai apa yang NEOM ingin lakukan? Apakah biaya pengembangannya terlalu tinggi? Itu jelas menjadi masalah yang lebih mendesak karena harga minyak telah turun dalam beberapa tahun terakhir."
Dengan situasi ini, muncul kabar terkait rencana pemotongan tenaga kerja di NEOM. Hal ini tidak hanya berlaku di The Line, namun hampir seluruh lini proyek NEOM lainnya,
"Seiring dengan penilaian yang direncanakan terhadap The Line, pemotongan pekerjaan direncanakan di seluruh NEOM," kata seorang konsultan yang bekerja untuk proyek tersebut kepada CNBC International menyinggung pemutusan hubungan kerja (PHK).
Lokasi The Line, di gurun barat laut Arab Saudi, saat ini adalah lokasi konstruksi yang luas penuh dengan crane dan pile driver, serta jalan yang baru dibangun. Rel paralel panjang memotong pasir, membentuk tulang punggung dari apa yang menurut para perencana akan menjadi sistem kereta api berkecepatan tinggi.
Ini dirancang untuk menjadi kota berteknologi tinggi yang terletak di antara dua gedung pencakar langit kaca-masing-masing lebih dari 1.600 kaki (sekitar 488 meter) tingginya-yang menurut pemerintah Saudi pada akhirnya akan menampung 9 juta orang.
Proyek ini hanyalah salah satu dari tempat-tempat hiper-futuristik yang direncanakan di NEOM, gagasan Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman (MBS) dan wilayah yang diharapkan kerajaan akan membawa jutaan penduduk baru ke Arab Saudi dan merevolusi kehidupan serta teknologi di negara tersebut.
Ini juga akan menjadi pilar inti dari Visi 2030, yang bertujuan untuk mendiversifikasi ekonomi Saudi dari pendapatan minyak dan menciptakan lapangan kerja serta industri baru bagi populasi mudanya yang berkembang pesat.
(tps/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Arab Panas! Raja-Raja Bersatu di Saudi Lawan Trump Ambil Gaza di AS
