
Potret Korsel Porak-poranda, Bak Dihantam Tsunami
Total korban tewas akibat hujan ekstrem di Korsel mencapai 17 orang, dengan lebih dari 13.000 warga mengungsi.

Seorang pria melintas di depan bangunan yang ambruk akibat curah hujan tinggi yang memicu longsor di Gapyeong, Korea Selatan, Senin (21/7/2025). Sehari sebelumnya, dua orang meninggal dan lima hilang setelah bencana serupa menerjang permukiman dan lokasi perkemahan di kawasan tersebut, di tengah cuaca ekstrem yang juga menyebabkan banjir dan kekacauan di berbagai wilayah. (REUTERS/Kim Hong-Ji)

Bencana ini menambah jumlah korban jiwa secara nasional menjadi 17 orang sementara 11 lainnya masih dinyatakan hilang sejak hujan mulai mengguyur pada Rabu lalu. Lebih dari 13.000 warga terpaksa mengungsi dari rumah mereka akibat kondisi yang memburuk. (REUTERS/Kim Hong-Ji)

Derasnya terjangan longsor bahkan menyeret sejumlah rumah. Di Gapyeong, salah satu titik longsor menghantam area perkemahan dan menewaskan seorang pria berusia 40-an. Dua anggota keluarganya masih belum ditemukan, sementara 24 orang lainnya dievakuasi dari lokasi. Salah satu korban berhasil diselamatkan dengan dramatis menggunakan zipline untuk menyeberangi sungai yang meluap deras, menurut keterangan petugas pemadam kebakaran. (REUTERS/Kim Hong-Ji)

Presiden Korea Selatan, Lee Jae Myung, memerintahkan penilaian cepat terhadap kerusakan yang terjadi serta segera menetapkan zona bencana khusus untuk mempercepat penyaluran bantuan negara. (REUTERS/Kim Hong-Ji)

Menurut badan meteorologi, hujan diperkirakan mereda pada hari Minggu, namun akan disusul oleh gelombang panas. Hujan deras yang sebelumnya mengguyur wilayah selatan Korea Selatan kini telah bergerak ke utara, meningkatkan kewaspadaan di wilayah tersebut. (REUTERS/Kim Hong-Ji)