Foto Internasional

Banjir Terjang Rumah Warga, 5.000 Orang Mengungsi & 2 Korban Tewas

Reuters, CNBC Indonesia
Minggu, 20/07/2025 09:00 WIB

Lebih dari 5.000 orang mengungsi akibat hujan deras yang membanjiri sebagian wilayah Korea Selatan. Dua orang dilaporkan tewas terendam banjir.

1/5 Warga yang dievakuasi dari desa-desa yang rusak akibat hujan deras, beristirahat di tempat penampungan sementara, di Yesan, Korea Selatan. (REUTERS/Kim Hong-Ji)

Hujan deras memaksa warga mengungsi ke tempat perlindungan sementara di Yesan, Korea Selatan. Mereka bertahan di tempat pengungsian dengan menggunakan tenda dalam kondisi serba terbatas dan panas. (REUTERS/Kim Hong-Ji)

2/5 Warga yang dievakuasi dari desa-desa yang rusak akibat hujan deras, beristirahat di tempat penampungan sementara, di Yesan, Korea Selatan. (REUTERS/Kim Hong-Ji)

Lebih dari 5.000 orang di Korea Selatan terpaksa mengungsi akibat hujan deras yang mengguyur sebagian wilayah negara itu.  (REUTERS/Kim Hong-Ji)

3/5 Warga yang dievakuasi dari desa-desa yang rusak akibat hujan deras, beristirahat di tempat penampungan sementara, di Yesan, Korea Selatan. (REUTERS/Kim Hong-Ji)

Banjir yang menewaskan sedikitnya empat orang dan menghancurkan properti serta infrastruktur, kata Kementerian Keamanan setempat pada Jumat (18/7), dikutip dari Reuters. (REUTERS/Kim Hong-Ji)

4/5 Warga yang dievakuasi dari desa-desa yang rusak akibat hujan deras, beristirahat di tempat penampungan sementara, di Yesan, Korea Selatan. (REUTERS/Kim Hong-Ji)

Peringatan hujan deras masih berlaku di sebagian besar wilayah barat dan selatan negara itu, dan layanan cuaca telah mengimbau warga untuk sangat berhati-hati terhadap tanah longsor dan banjir hingga Sabtu. (REUTERS/Kim Hong-Ji)

5/5 Warga yang dievakuasi dari desa-desa yang rusak akibat hujan deras, beristirahat di tempat penampungan sementara, di Yesan, Korea Selatan. (REUTERS/Kim Hong-Ji)

Beberapa wilayah di selatan, termasuk kota Gwangju, dilanda curah hujan yang memecahkan rekor, lebih dari 400 milimeter (16 inci) dalam 24 jam terakhir hingga Jumat pagi, kata Kementerian Keamanan. (REUTERS/Kim Hong-Ji)