Harapan Besar Industri pada Megaproyek Geng North, Andaman-Masela

Khoirul Anam, CNBC Indonesia
19 July 2025 12:55
Chairman Indonesian Gas Society (IGS), Aris Mulya Azof menyampaikan paparan dalam acara Coffe Morning di Jakarta, Kamis (17/7/2025). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Foto: Chairman Indonesian Gas Society (IGS), Aris Mulya Azof menyampaikan paparan dalam acara Coffe Morning di Jakarta, Kamis (17/7/2025). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia memiliki beberapa penemuan baru di sektor minyak dan gas (migas) yang berpotensi untuk menambah produksi migas atau lifting nasional. Adapun temuan cadangan tersebut mayoritas merupakan gas bumi.

Chairman Indonesian Gas Society (IGS) Aris Mulya Azof menyebut pengembangan temuan cadangan baru tersebut sudah berjalan cukup lama. Sehingga dia berharap pengembangan itu jangan tertunda.

"Nah itu yang perlu kita lakukan, yang kemudian bagaimana sisi mainstream, dan bagaimana juga nanti di downstream. Jadi pada dasarnya dalam pengelolaan gas ini, kita tentunya harus mengikuti teori yang ada saat ini, yaitu trilema energi, yaitu bagaimana mengenai keandalan ketahanan energi," kata dia dalam Coffee Morning CNBC Indonesia "Indonesia Darurat Gas, Benarkah?", yang dikutip Sabtu (19/7/2025).

Untuk diketahui cadangan gas ditemukan di Wilayah Kerja North Ganal sumur Geng North-1, Kalimantan Timur. Wilayah kerja ini memiliki jumlah cadangan yang signifikan dengan perkiraan awal Gas in Place 5 triliun cubic feet (tcf).

Kemudian di wilayah Andaman yakni di sumur Timpan-1 Blok Andaman II yang dioperasikan oleh Premier Oil dan di sumur eksplorasi Layaran-1 yang berada di Blok South Andaman, sekitar 100 kilometer (km) lepas pantai Sumatera bagian utara.

Lalu ada Blok Masela di Maluku yang dikelola Inpex Masela Ltd, kemudian 35% dimiliki oleh Pertamina dan Petronas. Blok Masela diperkirakan memiliki potensi cadangan gas yang sangat besar, mencapai 10,73 TCF.


(dpu/dpu)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kesepakatan Jual Beli Gas Blok Masela Ditarget Tuntas Mei 2025

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular