
PLN Bakal Dapat Tambahan Sumber Gas Baru Tahun Depan

Jakarta, CNBC Indonesia - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) membeberkan bahwa mulai tahun depan, PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) akan mendapat tambahan sumber pasokan gas baru. Hal ini seiring mulai beroperasinya Blok Duyung, Natuna yang dioperasikan oleh Conrad Asia Energy Ltd.
Deputi Keuangan dan Komersialisasi SKK Migas Kurnia Chairi menyampaikan, saat ini pihaknya telah memetakan adanya potensi penambahan sumber pasokan gas baru sekitar 15 BBTUD di wilayah Sumatera yang akan dipercepat produksinya.
"Nah untuk PLN sendiri saat ini kontrak jangka panjang nya ini kan hanya 60 kargo, namun kebutuhannya hampir 100 kargo, sehingga itu lah gap yang harus kita penuhi. 60 kargo itu pun juga HGBT jadi sudah banyak pemerintah kasih insentif ke PLN," kata Kurnia dalam acara Coffee Morning CNBC Indonesia, dikutip Jumat (18/7/2025).
Ia lantas mengapresiasi langkah PT PLN EPI yang telah melakukan penandatanganan kontrak Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG) dengan Conrad Asia Energy Ltd. Dengan begitu, diharapkan proyek pembangunan pipa WNTS-Pemping dapat segera dimulai tahun depan.
"Dengan tandatangan PJBG tadi maka pembangunan Pipa Pemping ini bisa akan dilaksanakan, sehingga kami berharap mulai tahun depan ada gas yang sudah mengalir melalui pipa Pemping ke Sumatera," kata dia.
Selain pemetaan sumber pasokan yang masuk melalui Sumatera, SKK Migas juga mendorong sejumlah proyek besar lainnya untuk segera diproduksikan. Pihaknya juga akan terus mengupayakan pemenuhan LNG bagi wilayah-wilayah yang mengalami defisit gas.
"Saat ini kita juga lakukan dengan cara negosiasi dengan buyer kita di luar negeri mereka sangat paham kebijakan kita untuk mendorong ketahanan energi dalam negeri," ujarnya.
Dia pun menilai, bukan isu krisis atau kelangkaan gas yang terjadi di domestik saat ini, melainkan isu ketidakcocokan atau mismatch antara lokasi sumber pasokan gas dan permintaan atau pasar gas itu sendiri.
Dia menjelaskan, saat ini di area tertentu mengalami kelebihan pasokan gas seperti Kilang LNG Tangguh di Papua Barat, Kilang LNG Bontang di Kalimantan Timur, pasokan gas di Papua dan juga Jawa Timur. Tapi kelebihan pasokan gas ini ada kendala tidak bisa dikirimkan ke pusat permintaan karena belum adanya infrastruktur.
Namun di sisi lain, dia pun mengakui ada juga wilayah yang mengalami penurunan pasokan gas seperti di Sumatera dan Jawa Bagian Barat.
"Namun di sisi lain ada wilayah surplus yang tadi mengalami kendala-kendala dari sisi belum adanya infrastruktur yang men-deliver gas tersebut sejak 2023 kita struggling menyelesaikan surplus di Jatim dan pemerintah sudah bangun Pipa Cisem (Cirebon-Semarang)," tandasnya.
(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article PLN Hemat Penggunaan Gas Untuk Pembangkit Listrik
