Internasional

Perang Saudara Tetangga RI Memanas! Militer Pukul Balik Pemberontak

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
18 July 2025 21:30
Personel militer Thailand mengendarai kendaraan lapis baja di dekat Jembatan Persahabatan Thailand-Myanmar ke-2 di Mae Sot di provinsi Tak Thailand, Sabtu, 13 April 2024. Menteri Luar Negeri Thailand pada hari Jumat mengatakan dia mendesak otoritas militer Myanmar untuk tidak menanggapi dengan kekerasan atas hilangnya tentaranya. kota perdagangan perbatasan yang penting bagi lawan-lawannya, dan sejauh ini mereka tampaknya menahan diri. (AP Photo/Sakchai Lalit)
Foto: Personel militer Thailand mengendarai kendaraan lapis baja di dekat Jembatan Persahabatan Thailand-Myanmar ke-2 di Mae Sot di provinsi Tak Thailand, Sabtu, 13 April 2024. (AP/Sakchai Lalit)

Jakarta, CNBC Indonesia - Militer Myanmar telah merebut kembali kota gerbang strategis Nawnghkio dari pasukan pemberontak, Kamis (17/7/2025). Hal ini menandai perubahan haluan yang langka di wilayah timur laut negara itu, tempat aliansi milisi etnis merebut sebagian besar wilayah dalam serangan yang dimulai pada akhir tahun 2023.

Nawnghkio, yang terletak di jalur perdagangan utama yang menghubungkan Myanmar tengah dengan China , telah berada di bawah kendali Tentara Pembebasan Nasional Ta'ang, atau TNLA, sebuah kelompok dalam Aliansi Tiga Persaudaraan, sejak Juli tahun lalu.

Perebutan kembali kota tersebut oleh militer terjadi setelah periode panjang di mana pemerintah militer dianggap bersikap defensif terhadap berbagai pasukan pemberontak dalam perang saudara yang sedang terjadi di sebagian besar wilayah negara tersebut.

"Nawnghkio, yang juga terletak di jalan raya menuju kota garnisun militer utama Pyin Oo Lwin, direbut sepenuhnya oleh tentara pada Rabu siang setelah hampir 11 bulan operasi untuk merebut kembali kota tersebut," menurut laporan surat kabar milik pemerintah Myanmar Alinn yang juga dikutip The Associated Press.

Surat kabar tersebut juga memuat foto-foto tentara yang telah merebut kembali kota tersebut di depan kantor-kantor pemerintah, rumah sakit, dan pasar. Militer mengaku telah menemukan jenazah 171 anggota TNLA dan sekutunya serta menyita persediaan amunisi mereka.

"Militer sedang berupaya memulihkan mekanisme administrasi kota, membersihkan ranjau darat, dan memastikan kepulangan penduduk yang telah melarikan diri untuk menghindari pertempuran dengan selamat."

TNLA tidak segera menanggapi permintaan komentar. Namun, dalam sebuah pernyataan pada Rabu, TNLA mengatakan telah memindahkan kantor administrasi sipil dan layanan kelompok tersebut di Nawnghkio ke lokasi yang aman karena operasi ofensif intensif militer dalam beberapa bulan terakhir menyulitkan pelaksanaan tugas.

Myanmar telah terkoyak oleh perang saudara setelah militer merebut kekuasaan dalam kudeta tahun 2021. Saat ini junta militer sedang dilawan oleh berbagai organisasi etnis bersenjata dan partisan pro-demokrasi.

Kelompok-kelompok dalam Aliansi Tiga Persaudaraan, yang juga mencakup TNLA, Tentara Aliansi Demokrasi Nasional Myanmar dan Tentara Arakan, telah berjuang selama beberapa dekade untuk mendapatkan otonomi yang lebih besar dari pemerintah pusat Myanmar dan secara longgar bersekutu dengan Pasukan Pertahanan Rakyat, perlawanan pro-demokrasi yang muncul untuk melawan pemerintahan militer setelah militer merebut kekuasaan dari pemerintahan terpilih Aung San Suu Kyi pada Februari 2021.

Sejak Oktober 2023, anggota aliansi tersebut telah merebut dan menguasai sebagian besar wilayah di Myanmar Timur Laut dekat perbatasan China dan di Myanmar Barat. Kemenangan mereka dianggap memaksa militer untuk bersikap defensif di sebagian besar wilayah negara, sekaligus meningkatkan moral dan posisi strategis pasukan perlawanan.

China berupaya menjaga hubungan baik dengan pemerintahan militer dan kelompok-kelompok yang membentuk Aliansi Tiga Persaudaraan, tetapi khawatir bahwa sikap agresif kelompok pemberontak tersebut akan mengganggu stabilitas Myanmar, yang merupakan sekutu utama Beijing di Asia Tenggara dengan investasi strategis China yang besar di bidang mineral, energi, dan infrastruktur.


(tps/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Perang Saudara Masih Acak-acak Negara Suriah

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular