
Israel Serang Satu-satunya Gereja Katolik di Gaza, Korban Berjatuhan

Jakarta, CNBC Indonesia - Serangan udara yang diduga dilakukan oleh militer Israel menghantam kompleks Gereja Katolik satu-satunya di Jalur Gaza, menewaskan dua orang dan melukai beberapa lainnya. Insiden ini kembali memicu kecaman dunia internasional terhadap operasi militer Israel yang telah berlangsung selama berbulan-bulan di wilayah tersebut.
Dalam pernyataan resmi pada Kamis (18/7/2025), Patriarkat Latin Yerusalem menyatakan bahwa serangan menghantam Holy Family Compound, kompleks Gereja Keluarga Kudus, pada pagi hari.
"Dua orang tewas akibat dugaan serangan oleh militer Israel yang menghantam Kompleks Keluarga Kudus pagi ini," bunyi pernyataan Patriarkat, dilansir Reuters.
Sebelumnya, sempat beredar laporan yang saling bertentangan mengenai apakah serangan tersebut menimbulkan korban jiwa atau tidak. Namun pernyataan resmi Patriarkat akhirnya mengonfirmasi adanya korban tewas.
Tentara Pertahanan Israel (IDF) mengakui telah menerima laporan mengenai kerusakan pada Gereja Keluarga Kudus di Kota Gaza dan adanya korban jiwa di lokasi.
"IDF menyadari laporan mengenai kerusakan pada Gereja Keluarga Kudus di Kota Gaza dan korban jiwa di lokasi. Saat ini, situasi masih dalam peninjauan," kata pernyataan IDF.
Pihak militer Israel juga menegaskan bahwa mereka selalu berusaha meminimalkan kerugian terhadap warga sipil dan bangunan sipil, termasuk situs keagamaan.
"IDF melakukan setiap upaya yang memungkinkan untuk mengurangi kerugian terhadap warga sipil dan struktur sipil, termasuk situs keagamaan, dan menyesalkan setiap kerusakan yang terjadi," tambah pernyataan tersebut.
Dalam pernyataan terpisah, pihak Gereja Keluarga Kudus di Gaza mengatakan bahwa sejumlah orang mengalami luka-luka, beberapa dalam kondisi kritis. Patriarkat juga menyampaikan bahwa Pastor Gabriel Romanelli, imam kepala paroki, termasuk di antara yang terluka dan bahwa bangunan gereja turut mengalami kerusakan.
Pastor Romanelli, seorang warga negara Argentina, dikenal sering memberikan laporan langsung kepada mendiang Paus Fransiskus mengenai situasi konflik antara Israel dan Palestina melalui panggilan dan pesan pribadi.
Rekaman video Reuters dari rumah sakit menunjukkan Pastor Romanelli mengalami luka ringan. Kakinya dibalut perban namun ia masih mampu berjalan.
Sementara itu, Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni mengeluarkan pernyataan keras yang menyalahkan Israel atas serangan terhadap kompleks keagamaan tersebut.
"Serangan terhadap warga sipil yang telah dilakukan Israel selama berbulan-bulan adalah hal yang tidak dapat diterima. Tidak ada tindakan militer yang dapat membenarkan perilaku seperti ini," kata Meloni.
(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Muncul Sinyal Kuat Paus Fransiskus Tak Akan Mundur dari Vatikan
