
Krisis Air & Pangan, Yaman Dihantam Kekeringan Ekstrem
Yaman menghadapi krisis pangan yang meningkat karena kondisi kekeringan berkepanjangan dan pola iklim yang tidak menentu menghancurkan sektor pertanian negara.

Yaman menghadapi krisis pangan yang meningkat karena kondisi kekeringan berkepanjangan dan pola iklim yang tidak menentu menghancurkan sektor pertanian di negara tersebut. (Reuters TV)

Dilansir Reuters, Kamis (17/7) para mahasiswa dan dosen di Universitas Sanaa melaksanakan salat Istisqa, salat khusus dalam Islam yang dilakukan untuk memohon hujan kepada Allah selama musim kemarau. REUTERS/Khaled Abdullah

Di desa-desa pegunungan di sekitar Sanaa, para petani dan penggembala mengatakan bahwa kurangnya curah hujan tahun ini telah membuat ladang kering dan padang rumput tandus, memaksa banyak orang meninggalkan panen dan mengurangi jumlah ternak mereka. (Reuters TV)

“Tahun lalu, alhamdulillah, hujan melimpah. Namun tahun ini, curah hujannya ringan. Sepanjang musim panas berlalu tanpa hujan, yang berdampak pada pertanian dan peternakan kami,” kata petani Muhammad al-Wazir, berdiri di dekat ladang yang retak dan terasering yang terbengkalai. (Reuters TV)

Menurut laporan Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO) yang diterbitkan pada bulan April, cuaca kering yang berkepanjangan dari akhir tahun 2024 dan awal tahun 2025 telah mengurangi penanaman dan hasil panen serealia. Laporan tersebut menambahkan bahwa mata pencaharian pertanian berada di bawah tekanan berat akibat kurangnya hujan, dengan produksi tanaman dan ternak menurun. REUTERS/Khaled Abdullah