Hadapi Ketidakpastian Ekonomi Global, PGN Siapkan Strategi Ini

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
Selasa, 15/07/2025 17:50 WIB
Foto: Amankan Gas dari Aceh hingga Papua, PGN Perkuat Jargas & LNG (CNBC Indonesia TV)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) tetap optimistis menghadapi tahun 2025. Sekalipun, di tengah kondisi ekonomi global yang penuh ketidakpastian.

Direktur Komersial PGN Ratih Esti Prihatini mengatakan bahwa perusahaan memandang tantangan ekonomi tidak dilihat sebagai hambatan, melainkan peluang untuk mendorong inovasi dan efisiensi.

"Jadi semakin tahun challenge-nya itu semakin banyak ya. Tapi kita anggap challenge itu kita anggap sebagai opportunity kita untuk memproduksikan program-program yang atraktif dan juga beyond pemikiran-pemikiran kita," ungkap Ratih dalam acara Energy Corner CNBC Indonesia, dikutip Selasa (15/7/2025).


Ia lantas mencontohkan kinerja PGN dari tahun 2023 ke 2024 yang menunjukkan pertumbuhan positif. Bisnis niaga gas PGN misalnya, mencatat kenaikan sekitar 12%, sementara net profit margin meningkat sebesar 22%.

"Dan juga performance kita sampai bulan ini kami akan terus menjaga KPI sesuai yang ditargetkan di tahun 2025 ini. Dan dengan cara apa sih agar tetap survive? Ya, pertama, kita maksudnya untuk tetap survive itu kita tetap harus melakukan, pertama, cost optimasi," kata dia.

Selain itu, PGN juga telah mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar US$ 338 juta untuk 2025. Anggaran tersebut akan difokuskan untuk pembangunan infrastruktur hilir seperti jaringan pipa strategis di ruas Tegal-Cilacap dan Cikampek-Plumpang.

"Nah, yang tahun 2024 yang kita lakukan adalah terkait dengan diversifikasi, yaitu kita ada LNG trading. Tadinya nggak ada tuh bisnis, tapi dalam hal memaksimalkan revenue kita juga proaktif, karena di luar sana di international demand LNG itu juga cukup bagus. Dan inilah kita bilang, challenge-nya kita anggap sebagai opportunity," katanya.


(wia)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Lifting Migas Hingga Mei 2025 Lebih Rendah Dari Target APBN