Terbongkar! Ini Biang Kerok Utama Artis Dunia "Malas" Konser di RI

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
Selasa, 15/07/2025 16:30 WIB
Foto: Suasana di luar stadion Happel setelah tiga konser Taylor Swift minggu ini dibatalkan setelah pemerintah mengonfirmasi rencana serangan di stadion di Wina, Austria, 8 Agustus 2024. (AFP/SERGEI GAPON)

Jakarta, CNBC Indonesia - Beberapa artis internasional di antaranya Taylor Swift melewatkan Indonesia dalam rangkaian tur konsernya. Padahal kalau bicara jumlah fans, penggemar Taylor Swift di Indonesia juga terbilang besar.

Di Asia Tenggara, Taylor pun hanya memilih menyambangi Singapura dalam rangkaian "The Eras Tour" di tahun 2024 lalu. 

Band kenamaan lain seperti Coldplay juga sampai 6 hari konser di Singapura dalam rangkaian tur konser dunia bertajuk 
"Music of the Spheres World Tour". Berbanding terbalik dengan Indonesia yang hanya manggung 1 hari tahun 2023 lalu.


Dan yang bikin miris adalah biang keroknya ternyata adalah akibat perizinan dan pungutan liar (pungli).

"(Faktor pungli?) Iya, ini balik ke total of cost doing business, business cost harus kecil. Tapi intangible cost (biaya tidak berwujud) itu harus ditiadakan, itu buat lost opportunity, karena di Singapura cost segini ya segini, ngga tambah-tambah," CEO Kearney Indonesia Shirley Santoso di Jakarta, Selasa (15/7/2025).

Padahal pelaku usaha maupun manajemen artis menginginkan kemudahan dalam penyelenggaraan acara, termasuk minimnya biaya dan kemudahan dalam perizinan.

"Licensing. Jakarta lebih banyak perizinan, misalnya Kepolisian, di sini, di sini, banyak sekali kan, perizinan banyak sekali. Sedangkan Singapura cepat dan mudah, kalau di Jakarta karena multi agent perizinan jadi lebih lama, banyak perizinan itu lebih lama dan kedua banyak," ujar Shirley.

Selain itu, infrastruktur dan transportasi menjadi faktor penting sukses terselenggaranya acara.

"Flow transportasi. Di Singapura selesai konser Taylor Swift, orang keluar dari stadion 30 menit keluar semua, kalau dibandingkan JIS atau Senayan parkir jauh. Kemudahan untuk orang nonton dan infrastruktur itu sangat penting," sebut Shirley.


(dce)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Sempat Oleng, Singapura Selamat dari Resesi