Internasional

Eropa 'Panas Dingin' Kena Ancaman Trump, Pertemuan Darurat Digelar

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
Senin, 14/07/2025 15:20 WIB
Foto: Dok Reuters

Jakarta, CNBC Indonesia - Para menteri Uni Eropa (UE) mengadakan pertemuan di Brussels, Belgia, Senin (14/7/2025). Hal ini dilakukan untuk membahas pendekatan blok tersebut terhadap perundingan perdagangan dengan Amerika Serikat (AS).

Mengutip Reuters, Presiden AS Donald Trump sebelumnya melempar ancaman ke blok Benua Biru dengan tarif 30% jika tidak ada kesepakatan yang tercapai pada 1 Agustus. Trump menyebut bahwa Eropa telah berulang kali menerapkan praktik perdagangan yang curang dengan Negeri Paman Sam.


Kepala Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, bersikeras bahwa UE masih ingin mencapai kesepakatan. Pada hari Minggu, ia bahkan menunda pembalasan atas tarif terpisah AS untuk baja dan aluminium sebagai tanda niat baik.

"Kami selalu sangat jelas bahwa kami lebih menyukai solusi yang dinegosiasikan," kata presiden komisi tersebut, yang menangani masalah perdagangan atas nama 27 negara anggota UE.

Langkah von der Leyen memicu harapan bahwa ancaman terbaru Trump tidak menggagalkan kemajuan yang telah dicapai dalam negosiasi yang telah berlangsung sejauh ini antara Brussels dan Washington. Para pejabat UE bersikeras bahwa blok tersebut siap membalas, namun masih memiliki pandangan yang jernih.

Ancaman ini terjadi setelah sebelumnya UE mengancam pada bulan Mei lalu untuk mengenakan tarif pada barang-barang AS senilai sekitar 100 miliar euro (Rp 1.897 triliun), termasuk mobil dan pesawat, jika perundingan gagal menghasilkan kesepakatan. Walau begitu, seorang diplomat mengatakan daftar akhir diperkirakan bernilai 72 miliar euro (Rp 1.366 triliun).

Sejak kembali menjabat sebagai presiden pada bulan Januari, Trump telah memberlakukan tarif yang sangat ketat, baik terhadap sekutu maupun pesaing, mengguncang pasar keuangan dan meningkatkan kekhawatiran akan perlambatan ekonomi global.

Namun, pemerintahannya berada di bawah tekanan untuk mengamankan kesepakatan dengan mitra dagang setelah menjanjikan serangkaian kesepakatan. Sejauh ini, para pejabat AS baru mengumumkan dua pakta, dengan Inggris dan Vietnam, di samping tarif balasan yang lebih rendah sementara dengan China.

Pertahankan Kepentingan Eropa

Negara-negara UE telah berusaha untuk tetap sependapat tentang seberapa kuat langkah yang harus diambil dengan Washington untuk mencapai kesepakatan. Sebelumnya, Brussels bersiap untuk mengenakan bea masuk atas barang-barang AS senilai sekitar 21 miliar euro sebagai tanggapan atas pungutan yang dikenakan Trump pada impor logam awal tahun ini.

Namun, pada bulan April, UE mengumumkan bahwa mereka menunda langkah-langkah tersebut untuk memberi ruang bagi kesepakatan perdagangan yang lebih luas.

Presiden Prancis Emmanuel Macron pada hari Sabtu mendesak komisi von der Leyen untuk "dengan tegas membela kepentingan Eropa". Ia juga mengatakan bahwa blok yang berpusat di Brussels itu harus meningkatkan persiapan untuk tindakan balasan.

Kanselir Jerman Friedrich Merz setuju dan mengatakan bahwa ia telah berbicara dengan Macron, Trump, dan von der Leyen dalam beberapa hari terakhir dan akan "berinteraksi secara intensif" untuk mencoba menemukan solusi. Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni memperingatkan pada hari Minggu bahwa "perang dagang di Barat" akan melemahkan semua pihak.


(tps/luc)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Trump Patok Tarif 30% Untuk Uni Eropa & Meksiko