Pasar Barito Sepi Ditinggal Kabur Pembeli, Nasib Pedagang Begini
Jakarta, CNBC Indonesia - Pedagang di Pasar Hewan Barito, Jakarta Selatan mengaku omzet penjualan turun drastis seiring sepinya pengunjung. Aminah, pedagang hewan peliharaan seperti kucing, hamster, dan burung pun mengakui penjualannya turum drastis hingga lebih dari 50% sejak revitalisasi pasar atau sejak pandemi Covid-19.
"Sejak selesai renovasi pasar, pelanggan jadi sepi, ini penjualan bisa turun 50%," kata Aminah saat ditemui wartawan CNBC Indonesia, Jumat (11/7/2025).
Aminah menambahkan dahulu sebelum revitalisasi, pelanggan masih cukup ramai, hingga omzetnya bisa mencapai puluhan juta.
"Dulu tahun 2000-an, bisa dapat puluhan juta, beberapa tahun sebelum renovasi juga masih ramai, sejak renovasi, pendapatan kami jeblok, karena kami harus mulai dari nol lagi," ungkap Aminah.
Begitu juga Faisal, pedagang hewan lainnya mengaku penjualan turun drastis sejak revitalisasi pasar.
"Ada mungkin 40%-50% penjualan drop, ini aja kami harus banting harga agar kejual, sejak renovasi sudah begini," kata Faisal.
Begitu juga Rohim, tukang parkir di Pasar Barito, di mana Ia mengaku kondisinya berubah drastis karena sepi pengunjung.
"Sudah sepi pengunjung sejak dibangun begini (revitalisasi), tidak seperti dulu yang masih banyak motor parkir di sini, ya sekitar tahun 1983 sampai 2000-an kalau tidak salah," kata Rohim.
Akibatnya, pendapatan yang didapatnya dari parkir berkurang drastis, di mana sebelum direvitalisasi, Ia mendapat penghasilan hingga Rp 100.000 per hari.
"Kalau dulu-dulu ya bisa dapat Rp 150.000. Kalau sekarang dapat Rp 50.000 aja susah," terang Rohim.
Apalagi, menurutnya, jika pasar tersebut direlokasi, belum tentu nasibnya seberuntung sekarang.
"Kalau jadi direlokasi, ya saya tidak bisa prediksi bagaimana nantinya, karena kan katanya mau jadi taman ya, belum tentu jadi ramai juga, jadi ya kalau ada relokasi, nasib saya belum tentu jadi berubah," tutup Rohim.
Berdasarkan pantauan CNBC Indonesia di pasar tersebut pada Jumat (11/7/2025) sekitar pukul 10:30 WIB, tampak hanya beberapa pelanggan yang datang, sedangkan keramaian hanya muncul dari kendaraan yang melewati pasar tersebut.
Terpantau hanya pedagang hewan peliharaan yang melakukan aktivitas bersih-bersih hingga berkumpul bersama pedagang lainnya. Keramaian juga timbul dari suara kicau burung bersama lalu-lalang kendaraan.
Padahal dahulunya, pasar ini dikenal ramai karena menjadi salah satu sentra hewan peliharaan ternama di Jakarta.
Berdiri 1979, dahulunya para pedagang menjual hewan peliharaan hanya menggunakan gerobak bongkar pasang. Kemudian pedagang mulai mendirikan kios-kios tidak permanen seiring mulai ramainya pengunjung.
Pasar ini juga sempat mendapatkan renovasi pada 2022-2023 lalu. Ada sekitar 137 kios yang tersedia di pasar ini, dengan 85 kios menjual aneka hewan peliharaan, mulai dari burung, kucing, hingga hewan peliharaan melata.
Adapun rencana relokasi Pasar Barito dilalukan oleh pemerintah Jakarta untuk menyatukan tiga taman menjadi Taman ASEAN yakni Taman Ayodya, Taman Langsat, dan Taman Leuser. Sedangkan terkait relokasi, rencananya pedagang akan dipindahkan ke dua wilayah yakni di Lenteng Agung dan Kalibata.
(chd/wur)