Dituduh Tembak Laser ke Pesawat Militer Negara NATO, Ini Respons China
Jakarta, CNBC Indonesia - China membantah keras tuduhan pemerintah Jerman yang menyebut kapal perangnya menembakkan laser ke arah pesawat militer Jerman. Insiden tersebut terjadi saat misi pengamanan jalur pelayaran internasional di Laut Merah.
"Pernyataan Jerman sama sekali tidak konsisten dengan fakta yang diketahui China," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning dalam konferensi pers di Beijing pada Rabu (9/7/2025), menyebut bahwa tuduhan Berlin tidak berdasar.
Mao menegaskan bahwa kehadiran kapal perang China di wilayah tersebut adalah bagian dari misi resmi untuk menjaga keamanan maritim.
"Misi pengawalan Angkatan Laut China di Teluk Aden dan perairan Somalia adalah bukti kontribusi kami terhadap keselamatan pelayaran global," tambahnya.
Pernyataan ini muncul setelah Kementerian Luar Negeri Jerman menuduh kapal perang China menargetkan pesawat militer Jerman dengan laser, yang dinilai "tidak dapat diterima dan membahayakan personel Jerman." Pesawat tersebut tengah menjalankan Operasi ASPIDES Uni Eropa untuk melindungi kapal-kapal dagang dari serangan kelompok Houthi.
Menurut media Jerman Tagesschau, laser ditembakkan dari sebuah fregat milik China saat pesawat mendekat. Namun, pihak China tidak mengkonfirmasi keberadaan kapal tersebut di wilayah yang dimaksud.
Jerman langsung memanggil duta besar China di Berlin untuk menyampaikan protes resmi. "Membahayakan personel Jerman dan mengganggu operasi sama sekali tidak dapat diterima," tulis Kementerian Luar Negeri Jerman lewat akun X, sebelumnya Twitter.
Menanggapi itu, China justru menyerukan penguatan komunikasi antar negara agar insiden serupa tidak terulang. "Kami mendorong komunikasi yang berbasis fakta dan dilakukan secara tepat waktu untuk mencegah kesalahpahaman dan salah perhitungan," kata Mao.
Hingga kini, China belum merinci kapal atau unit mana yang terlibat dalam operasi di wilayah tersebut, sementara Jerman juga belum mengungkapkan jenis pesawat yang diklaim menjadi sasaran.
Sengketa ini memicu kekhawatiran akan meningkatnya ketegangan militer antara China dan negara-negara Barat, menyusul insiden serupa di Laut China Selatan tahun lalu, saat penjaga pantai Filipina menuduh kapal China menggunakan laser terhadap armada mereka.
(luc/luc)