Emosi Gegara Sidang Eks Presiden, Trump Lempar Tarif 50% ke Negara Ini

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menjatuhkan tarif 50% kepada ekonomi terbesar Amerika Selatan, Brasil, mulai 1 Agustus mendatang. Hal ini tercantum dalam sebuah surat yang dikirimkan Trump kepada Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva, Rabu (9/7/2025).
Mengutip Reuters, Trump melampiaskan kemarahan atas apa yang disebutnya sebagai persidangan "Perburuan Penyihir" terhadap pendahulu Lula yang berhaluan kanan, Jair Bolsonaro. Ia juga memerintahkan penyelidikan praktik perdagangan tidak adil yang dapat menyebabkan tarif yang lebih tinggi lagi.
Trump kemudian juga mengkritik "Perintah Sensor yang RAHASIA dan MELANGGAR HUKUM terhadap platform Media Sosial AS," yang merujuk pada putusan Mahkamah Agung Brasil baru-baru ini yang dapat meminta pertanggungjawaban platform media sosial atas konten penggunanya.
"Serangan licik Brasil terhadap Pemilu Bebas, dan Hak Kebebasan Berbicara fundamental warga Amerika," tuturnya dalam surat tersebut.
"Harap dipahami bahwa angka 50% jauh lebih rendah daripada yang dibutuhkan untuk mencapai Kesetaraan yang harus kita miliki dengan Negara Anda. Dan ini diperlukan untuk memperbaiki ketidakadilan yang parah dari rezim saat ini."
Brasil adalah mitra dagang AS terbesar ke-15, dengan total perdagangan dua arah sebesar US$ 92 miliar (Rp 1.494 triliun) pada tahun 2024. AS sendiri mencatatkan surplus perdagangan sebesar US$ 7,4 miliar (Rp 120 triliun) dengan Negeri Samba ini.
Serangan keras Trump terhadap Brasil muncul ketika pemerintahannya terus menambah tarif kepada sejumlah negara dunia. Ia telah mengeluarkan pemberitahuan tarif pada 1 Agustus kepada tujuh mitra dagang minor yakni tarif 20% untuk barang dari Filipina, 30% untuk barang dari Sri Lanka, Aljazair, Irak, dan Libya, serta 25% untuk Brunei dan Moldova.
Surat-surat terbaru ini menambah 14 surat lainnya yang dikeluarkan awal pekan ini, termasuk tarif 25% untuk pemasok utama AS, Korea Selatan dan Jepang, dan 32% untuk Indonesia yang juga akan berlaku efektif 1 Agustus, kecuali ada kesepakatan perdagangan yang dicapai sebelumnya.
Surat-surat tersebut dikeluarkan sehari setelah Trump mengatakan ia memperluas perang dagangnya dengan mengenakan tarif 50% untuk tembaga impor dan akan segera memberlakukan pungutan yang telah lama diancamkan terhadap semikonduktor dan farmasi.
Kesepakatan dengan Uni Eropa
Di sisi lain, Trump disebut semakin dekat dengan kesepakatan dengan blok mitra dagang terbesarnya, Uni Eropa (UE). Trump mengatakan ia "mungkin" akan memberi tahu UE dalam dua hari mengenai tarif yang dapat diharapkan untuk ekspornya ke AS, seraya menambahkan bahwa blok 27 negara tersebut telah menjadi jauh lebih kooperatif.
"Mereka memperlakukan kami dengan sangat buruk hingga baru-baru ini, dan sekarang mereka memperlakukan kami dengan sangat baik. Rasanya seperti dunia yang berbeda, sebenarnya," katanya.
Kepala Perdagangan UE Maros Sefcovic mengatakan kemajuan yang baik telah dicapai dalam kerangka perjanjian perdagangan dan kesepakatan bahkan mungkin tercapai dalam beberapa hari.
Sefcovic mengatakan kepada anggota parlemen UE bahwa ia berharap para negosiator Brussels dapat segera menyelesaikan pekerjaan mereka, dengan tambahan waktu yang diberikan, yaitu perpanjangan tenggat waktu AS dari 9 Juli menjadi 1 Agustus.
"Saya berharap dapat mencapai kesimpulan yang memuaskan, bahkan mungkin dalam beberapa hari mendatang," kata Sefcovic.
Namun, Menteri Ekonomi Italia Giancarlo Giorgetti sebelumnya telah memperingatkan bahwa perundingan antara kedua belah pihak "sangat rumit" dan dapat berlanjut hingga tenggat waktu berakhir.
Para pejabat UE dan sumber-sumber industri otomotif mengatakan bahwa para negosiator Washington dan Brussels sedang membahas berbagai langkah potensial yang bertujuan untuk melindungi industri otomotif Eropa. Ini termasuk pemotongan tarif, kuota impor, dan kredit terhadap nilai ekspor produsen mobil UE ke AS.
(tps/tps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Pesawat Jatuh Hantam Bus di Sao Paulo Brasil, 2 Orang Tewas
