FOTO Internasional

Banjir Bandang Terjang Himalaya, 28 Hilang, Jembatan Lenyap

Reuters, AFP, CNBC Indonesia
Rabu, 09/07/2025 06:40 WIB

Banjir bandang terjang perbatasan China-Nepal, tewaskan 1 orang dan 28 hilang. Sungai Bhotekoshi meluap, jembatan utama hancur, pencarian terus dilakukan.

1/6 Banjir bandang dahsyat yang dipicu oleh hujan lebat menghantam lembah pegunungan Himalaya yang terletak di perbatasan China dan Nepal pada Selasa (8/7/2025), menewaskan setidaknya satu orang dan menyebabkan 28 orang lainnya hilang. (Tangkapan Layar Video Reuters/HD)

Banjir bandang dahsyat yang dipicu oleh hujan lebat menghantam lembah pegunungan Himalaya yang terletak di perbatasan China dan Nepal pada Selasa (8/7/2025), menewaskan setidaknya satu orang dan menyebabkan 28 orang lainnya hilang. Otoritas kedua negara kini tengah melakukan pencarian intensif di tengah puing-puing dan arus deras sungai Bhotekoshi yang meluap. (Tangkapan Layar Video Reuters/HD)

2/6 Banjir bandang dahsyat yang dipicu oleh hujan lebat menghantam lembah pegunungan Himalaya yang terletak di perbatasan China dan Nepal pada Selasa (8/7/2025), menewaskan setidaknya satu orang dan menyebabkan 28 orang lainnya hilang. (Tangkapan Layar Video Reuters/HD)

Dilansir AFP, gelombang air besar tak hanya menghancurkan permukiman dan infrastruktur, tetapi juga menghanyutkan salah satu jembatan utama yang menghubungkan China dan Nepal di atas Sungai Bhotekoshi, jalur penting dalam konektivitas lintas batas. (Tangkapan Layar Video Reuters/HD)

3/6 Banjir bandang dahsyat yang dipicu oleh hujan lebat menghantam lembah pegunungan Himalaya yang terletak di perbatasan China dan Nepal pada Selasa (8/7/2025), menewaskan setidaknya satu orang dan menyebabkan 28 orang lainnya hilang. (Tangkapan Layar Video Reuters/HD)

Menurut National Disaster Risk Reduction and Management Authority (NDRRMA) Nepal, satu warga telah dipastikan meninggal dunia akibat terjangan banjir, sementara 17 orang lainnya masih dinyatakan hilang. Dari jumlah tersebut, 11 adalah warga Nepal dan enam lainnya merupakan warga negara China yang dilaporkan sedang berada di sisi Nepal saat peristiwa terjadi. (Tangkapan Layar Video Reuters/HD)

4/6 Banjir bandang dahsyat yang dipicu oleh hujan lebat menghantam lembah pegunungan Himalaya yang terletak di perbatasan China dan Nepal pada Selasa (8/7/2025), menewaskan setidaknya satu orang dan menyebabkan 28 orang lainnya hilang. (Tangkapan Layar Video Reuters/HD)

Sementara itu, lembaga penyiaran milik negara China, CCTV, melaporkan bahwa di sisi China, bencana tanah longsor dan banjir bandang terjadi sekitar fajar, menyebabkan 11 orang hilang. Enam di antaranya adalah pekerja konstruksi asal China yang sebelumnya telah disebut hilang di sisi Nepal. (Tangkapan Layar Video AFP/Nuwakot District Police Office)

5/6 Banjir bandang dahsyat yang dipicu oleh hujan lebat menghantam lembah pegunungan Himalaya yang terletak di perbatasan China dan Nepal pada Selasa (8/7/2025), menewaskan setidaknya satu orang dan menyebabkan 28 orang lainnya hilang. (Tangkapan Layar Video Reuters/HD)

Musim hujan (monsun) yang berlangsung dari Juni hingga September memang kerap membawa bencana banjir dan tanah longsor di wilayah Asia Selatan. Namun para ahli menyebutkan bahwa intensitas serta dampak bencana kini kian parah akibat perubahan iklim global. (Nepal Army/Handout via REUTERS)

6/6 Banjir bandang dahsyat yang dipicu oleh hujan lebat menghantam lembah pegunungan Himalaya yang terletak di perbatasan China dan Nepal pada Selasa (8/7/2025), menewaskan setidaknya satu orang dan menyebabkan 28 orang lainnya hilang. (Tangkapan Layar Video Reuters/HD)

Badan Meteorologi Dunia (WMO) memperingatkan bahwa banjir besar dan kekeringan ekstrem adalah tanda bahaya dari siklus air bumi yang makin tidak menentu. Wilayah Himalaya, tempat tinggal dan sumber air bagi jutaan orang di Asia, kini terancam krisis iklim yang memperparah musim hujan dan menguji sistem mitigasi bencana yang ada. (Tangkapan Layar Video AFP/Nuwakot District Police Office)