
Video: Proyek Panas Bumi Harus Untung, ESDM Targetkan IRR di Atas 10%
Jakarta, CNBC Indonesia- Pemerintah melalui Kementerian ESDM melalui Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025-2034 telah menetapkan upaya RI mendorong pengembangan listrik hijau melalui target penambahan 42,6 GW listrik pembangkit Energi Baru Terbarukan (EBT).
Direktur Jenderal EBTKE Kementerian ESDM, Eniya Listiani Dewi menyebutkan Energi Panas Bumi atau Geothermal sebagai salah satu sumber listrik bersih yang menjadi fokus pengembangan karena didukung potensi panas bumi yang dimiliki RI sebesar 3,2 Gigawatt (GW).
Dalam upaya mendorong investasi sektor panas bumi, Pemerintah menargetkan peningkatan keekonomian sektor geothermal dengan Internal Rate of Return (IRR) atau keuntungan 11%. Hal ini dapat dicapai lewat perbaikan regulasi antara lain revisi PP No.7 tahun 2017 yang mencakup 17 isu, penghilangan Pajak Tubuh Bumi, pemberian insentif PPN, penghapusan pajak bea masuk hingga pemanfaatan Komponen Dalam Negeri dan mempersingkat sistem lelang.
Seperti apa upaya pemerintah mempercepat pengembangan energi hijau panas bumi? Selengkapnya simak dialog Andi Shalini dengan Direktur Jenderal EBTKE Kementerian ESDM, Eniya Listiani Dewi serta Direktur Keuangan PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO), Yurizki Rio dan Direktur Utama PT Geo Dipa Energi (GDE), Yudistian Yunis dalam Squawk Box, CNBC Indonesia (Selasa, 08/07/2025)