Internasional

Wamenlu RI Buka Suara soal Trump Ancam Naikkan Tarif Negara BRICS 10%

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
Selasa, 08/07/2025 10:50 WIB
Foto: (Dokumentasi KBRI Paris)

Jakarta, CNBC Indonesia - Wakil Menteri Luar Negeri Arrmanatha Nasir buka suara soal ancaman tarif dagang tambahan sebesar 10% dari Amerika Serikat (AS) ke negara BRICS. Ia menegaskan bahwa pertemuan BRICS bukan menunjukkan upaya melawan AS maupun kelompok negara manapun.

Sebelumnya, dalam laman media sosial Truth Social, Presiden AS Donald Trump mengancam menaikkan tarif perdagangan anggota BRICS sebesar 10%. Hal itu diungkapkan Arrmanatha saat melepas keberangkatan Presiden Prabowo Subianto ke Brasilia, di Rio De Janeiro, Brasil, Senin (7/7/2025).

"Pertemuan BRICS ini kan tidak ada upaya apapun untuk melawan Amerika atau yang lain ya," katanya.


Dia menegaskan, dalam pertemuan BRICS ini, tidak ada langkah upaya melawan suatu negara atau kelompok negara manapun. Justru, lanjutnya, isu yang dibahas dalam pertemuan yakni lingkungan hidup, kesehatan, masalah situasi global, dan bagaimana memperkuat multilateralisme.

"Jadi tidak ada isu-isu sama sekali bertentangan dengan kepentingan negara berkembang atau pun melawan suatu negara," katanya.

Pertemuan BRICS, ujarnya, bertujuan mempersatukan negara berkembang mengatasi berbagai tantangan yang akan dihadapi. Tata, begitu ia kerap disapa, juga menegaskan dalam pertemuan itu tidak ada dibahas mengenai ancaman yang dilakukan Trump terhadap negara BRICS.

"Tidak, jadi pembahasan karena isu seperti itu kan kita tidak bisa mengontrol apa yang disampaikan Presiden Amerika atau kepala negara lainnya. Itu yang perlu ditekankan bahwa banyak di luar hal-hal yang sebenarnya tidak sesuai, hal-hal yang dibahas di dalam BRICS," katanya.


(sef/sef)
Saksikan video di bawah ini:

Video: RI Bergabung, Kekuatan BRICS Lampaui G7 & Capai 40% PDB Dunia