Trump Bisa Meradang! Ini Hasil Pertemuan BRICS di Brasil

Arrijal Rachman, CNBC Indonesia
Selasa, 08/07/2025 08:20 WIB
Foto: Presiden Prabowo Subianto menghadiri hari pertama Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS 2025 di Rio de Janeiro, Brasil, Minggu (6/7/2025). (Dok. Sekretariat Presiden)enghadiri hari pertama Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS 2025 di Rio de Janeiro, Brasil, Minggu (7/7/2025). (Dok. Sekretariat Presiden)

Jakarta, CNBC Indonesia-Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS 2025 digelar di Museum of Modern Art (MAM), Rio de Janeiro, Brasil dengan tema Strengthening Global South Cooperation for More Inclusive and Sustainable Governance. Forum ini berhasil membuat Presiden Amerika Serikat Donald Trump ketar ketir hingga memberikan ancaman kepada anggota BRICS.

Presiden Prabowo Subianto hadir dalam KTT BRICS, didampingi oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan beberapa pejabat lainnya.


Airlangga menjelaskan, pertemuan tingkat tinggi BRICS menghasilkan sejumlah kesepakatan strategis yang tertuang dalam Leaders' Declaration, yakni komitmen untuk memperkuat multilateralisme dan mendorong reformasi tata kelola global, promosi perdamaian dan keamanan internasional, stabilitas global, serta pendalaman kerja sama ekonomi, perdagangan, dan keuangan internasional.

"Kemudian outcomes daripada pertemuan tadi, salah satunya adalah Leaders' Declaration dan dalam Leaders' Declaration itu ada beberapa poin yang terkait dengan penguatan multilateralisme dan reform daripada global governance," kata Airlangga dalam siaran pers, dikutip Selasa (8/7/2025)

"Nah untuk poin kedua tadi menjadi penting bagi Indonesia di tengah ketidakpastian kita punya BRICS yang diharapkan bisa juga untuk menyerap pasar dari produk-produk Indonesia," jelasnya.

Airlangga menambahkan, poin selanjutnya adalah mengenai perubahan iklim dan pengembangan pembangunan berkelanjutan yang adil dan inklusif, serta penguatan kemitraan untuk memajukan pembangunan manusia, sosial, dan budaya.

"Kemudian yang ketiga tentu terkait dengan climate change dan promoting sustainable, yang fair and inclusive development. Yang keempat adalah partnership for promotion, human, social, and cultural development. Nah itu outcome dari leaders declaration," kata Airlangga.

Keikutsertaan Indonesia dalam BRICS memiliki peran strategis yang cukup signifikan. Sebelum mengalami perluasan keanggotaan, BRICS memiliki representasi sekitar 34% dari total Produk Domestik Bruto (PDB) global dengan nilai sebesar USD28 triliun.

Setelah bergabungnya Indonesia bersama negara-negara anggota baru lainnya, BRICS hingga kini telah mencakup 40% dari PDB dunia dan merepresentasikan sekitar 56% populasi global.

"Jadi ini ekonominya terus bertambah, dan kalau kita lihat berdasarkan purchasing power parity, ini juga BRICS itu sudah lebih tinggi daripada G7. Jadi ini yang mendorong bahwa BRICS menjadi bagian daripada Global South dan diharapkan bisa menyuarakan Global South di fora internasional," ungkapnya.


(mij/mij)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Trump Ancam BRICS, Sri Mulyani Siaga Jaga RI