Ratusan Warga Jakarta Tinggalkan Rumah, BNPB Ingatkan Waspada Air Naik

Damiana, CNBC Indonesia
07 July 2025 06:15
Sejumlah warga melintas di tengah banjir di RW 06 Jatipadang, Jakarta Selatan, (6/7/2025). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Sejumlah warga melintas di tengah banjir di RW 06 Jatipadang, Jakarta Selatan, (6/7/2025). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengingatkan warga mewaspadai potensi kenaikan tinggi muka air. terutama bagi warga yang  yang tinggal di wilayah rawan genangan, bantaran sungai, maupun pesisir. 

"Jika terjadi kondisi darurat, ikuti instruksi dan informasi resmi dari pemerintah daerah setempat. Masyarakat juga disarankan menyiapkan tas siaga bencana yang berisi kebutuhan pokok, dokumen penting, serta perlengkapan darurat lainnya," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangan resmi, dikutip Senin (7/7/2025). 

Hal itu disampaikannya merespons kejadian hujan lebat yang menghantam wilayah Jakarta dan sekitarnya, hingga memaksa ratusan warga mengungsi. 

Dia menambahkan, kondisi ini menyebabkan peningkatan status pada sejumlah pintu air dan pos pantau, meliputi:

1. Pintu Air Pasar Ikan: Siaga 2, Sabtu (5/7/2025), pukul 14.00 WIB
2. Bendung Katulampa: Siaga 3, Sabtu (5/7/2025), pukul 17.00 WIB
3. Pos Depok: Siaga 3, Sabtu (5/7/2025), pukul 21.00 WIB naik ke Siaga 2, pukul 22.00 WIB
4. Pos Pantau Sunter Hulu: Siaga 3, Minggu (6/7/2025), pukul 01.00 WIB
5. Pos Pantau Pesanggrahan: Siaga 3, Minggu (6/7/2025), pukul 03.00 WIB
6. Pintu Air Karet: Siaga 3, Minggu (6/7/2025), pukul 11.00 WIB.

Kata Abdul Muhari, sebanyak 50 Rukun Tetangga (RT) tergenang air di wilayah Daerah Khusus Jakarta. Berdasarkan informasi yang dihimpun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta hingga Minggu (6/7/2025) pukul 16.00 WIB, kondisi ini disebabkan oleh curah hujan tinggi sejak Sabtu (5/7/2025) yang memicu kenaikan tinggi muka air di sejumlah pintu air.

Penyebab lain, dampak fenomena pasang air laut di pesisir utara Jakarta.

"Adapun wilayah terdampak di Jakarta Selatan mencakup 20 RT yang tersebar di Kelurahan Tanjung Barat, Pengadegan, Rawa Jati, Pejaten Timur, Kebon Baru, dan Manggarai. Sedangkan 30 RT lainnya berada di Jakarta Timur, meliputi Kelurahan Bidara Cina, Kampung Melayu, Bale Kambang, Cawang, dan Cililitan. Ketinggian muka air bervariasi antara 40 hingga 270 cm," bebernya.

Meski begitu, imbuh dia, genangan air terpantau telah surut di tiga wilayah, yaitu Kelurahan Gedong, Tanjung Barat, dan Kebon Baru.

BPBD DKI Jakarta, sambungnya, mencatat sebanyak 371 jiwa atau 105 Kepala Keluarga (KK) mengungsi di sejumlah titik. Di antaranya di Aula Kantor Kelurahan Bidara Cina, RPTRA Bidara Cina, Masjid Jami Al Abror sebanyak 137 jiwa, Masjid Jami Ittihadul Ikhwan 74 jiwa, SDN 01/02 Kampung Melayu 119 jiwa, Masjid Al-Hawi Cililitan 11 jiwa dan Mushala Al-Ishlah Kampus Binawan Cawang 30 jiwa.

"BPBD DKI Jakarta bersama unsur terkait mengerahkan personel untuk memantau perkembangan genangan, menyedot air, memantau fungsi tali-tali air, serta mendistribusikan bantuan kebutuhan dasar bagi para pengungsi," kata Abdul Muhari.

"Berdasarkan prakiraan cuaca dari instansi terkait untuk periode Minggu (6/7/2025) hingga Senin (7/7/2025), wilayah Jakarta masih didominasi oleh hujan sedang hingga lebat," ujarnya mengingatkan.

Update Tinggi Muka Air

Sementara itu, dalam unggahan di akun media sosial X resmi, BPBD DKI Jakarta merilis update tinggimika air per hari Minggu malam, 6 Juni 2025, pukul 23.00 WIB.

Dengan rincian sebagai berikut:

- Siaga 1 atau Bahaya: Angke Hulu, Sunter Hulu

- Siaga 2 atau Siaga: Karet, Pasar Ikan

- Siaga 3 atau Waspada: Manggarai

- Siaga 4 atau Normal: Katulampa, Depok, Krukut Hulu, Pesanggrahan, Waduk Pluit, Cipinang Hulu, Pulo Gadung.




(dce/dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Media Asing Soroti Banjir di Bekasi & Jakarta, Hal Ini Disebut

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular