Amnesty International Brazil menggelar aksi protes simbolis di Pantai Copacabana pada Sabtu (5/7/2025) untuk menyoroti risiko lingkungan dari perluasan eksplorasi minyak di kawasan Amazon dan ketergantungan Brasil pada bahan bakar fosil. (REUTERS/Tita Barros)
Dalam aksi tersebut, sebuah model lumba-lumba diletakkan di atas pasir Copacabana, dikelilingi oleh tumbuhan dan cairan hitam menyerupai minyak. Area tersebut ditutup dengan pita peringatan serta papan bertuliskan, “Semua berawal dari minyak dan semuanya bisa berakhir karenanya.” (REUTERS/Tita Barros)
Protes ini berlangsung menjelang Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS yang digelar di Rio de Janeiro pada 6–7 Juli. Isu perubahan iklim menjadi salah satu agenda utama dalam pertemuan negara-negara anggota BRICS, termasuk Brasil. (REUTERS/Tita Barros)
Amnesty International, dalam pernyataannya, menyoroti bahwa beberapa wilayah yang direncanakan untuk lelang eksplorasi minyak oleh pemerintah telah ditentang oleh badan lingkungan Brasil, Institut Lingkungan dan Sumber Daya Alam Terbarukan (IBAMA), karena tidak adanya kajian dampak lingkungan yang memadai serta risiko tinggi terhadap keanekaragaman hayati laut. (REUTERS/Tita Barros)
Sementara itu, pada Rabu (2/7/2025), seorang pejabat senior energi mengonfirmasi bahwa Brasil berencana menggelar lelang tambahan untuk wilayah lepas pantai pra-garam yang belum dikontrak, menyusul persetujuan Senat atas undang-undang baru yang memungkinkan penjualan tersebut. Pemerintah memperkirakan lelang itu dapat menghasilkan antara 15 hingga 20 miliar real. (REUTERS/Tita Barros)
