
Penampakan Hama Kutu Cinta Serang Korsel, Warga Pusing
Kutu cinta atau serangga cinta, kembali menyerbu kawasan permukiman dan jalur pendakian di berbagai wilayah ibu kota Korea Selatan, Seoul.

Lovebugs, atau yang dikenal sebagai kutu cinta atau serangga cinta, kembali menyerbu kawasan permukiman dan jalur pendakian di berbagai wilayah ibu kota Korea Selatan, Seoul. (ANTHONY WALLACE / AFP)

Mengutip Reuters, serangga ini biasanya muncul dalam jumlah besar pada bulan Juni dan Juli, tepat sebelum musim hujan, ketika suhu dan kelembapan meningkat. (via REUTERS/YONHAP NEWS AGENCY)

Tahun ini, penyebaran kutu cinta dimulai lebih awal dari biasanya, sehingga memicu keluhan dari warga dan pemilik usaha. Beberapa di antaranya bahkan menuntut pemusnahan massal, namun pihak berwenang masih bersikap hati-hati. (ANTHONY WALLACE / AFP)

Di Korea Selatan, serangga ini mulai muncul pada tahun 2015, ketika telurnya ditemukan di Incheon. Populasinya mulai meningkat tajam sejak 2022. (ANTHONY WALLACE / AFP)

Serangga ini diyakini berasal dari China bagian utara, karena hasil uji genetik menunjukkan kemiripan dengan spesies yang ditemukan di wilayah seperti Shandong. Nama kutu cinta berasal dari kebiasaan jantan dan betina yang tetap menempel satu sama lain saat terbang dan kawin. (ANTHONY WALLACE / AFP)

Larva kutu cinta membantu menguraikan bahan organik di dalam tanah dan menyuburkannya, sehingga dianggap bermanfaat dan tidak termasuk dalam daftar hama yang perlu dikendalikan. (ANTHONY WALLACE / AFP)

Kutu cinta dewasa juga mengeluarkan zat asam untuk mengusir predator seperti katak dan kodok. Menurut data pemerintah kota Seoul, jumlah pengaduan terkait kutu cinta meningkat tajam, dari 4.418 pada 2022, menjadi 5.600 pada 2023, dan 9.296 pada tahun lalu. (ANTHONY WALLACE / AFP)