
Video: Ketahanan Obat Jadi Prioritas, BPOM Susun Strategi Nasional
Jakarta, CNBC Indonesia - Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar menegaskan bahwa ketahanan obat adalah bagian tak terpisahkan dari ketahanan nasional. Bahkan menurutnya, obat memiliki urgensi yang lebih tinggi dibanding pangan dalam situasi krisis karena tidak bisa digantikan.
Taruna menyampaikan kekhawatirannya terkait ketergantungan Indonesia terhadap bahan baku obat impor. Saat ini, 94% bahan baku obat yang digunakan industri farmasi nasional berasal dari luar negeri, terutama India dan China. Kondisi ini sangat rawan jika negara pemasok tersebut menghentikan ekspor atau mengenakan tarif tinggi.
Taruna menyebut bahwa kemandirian obat bukan hanya soal produksi, tetapi juga soal penguasaan bahan baku dan teknologi. Untuk menjawab tantangan ini, BPOM tengah menyusun dan mendorong regulasi yang bertujuan mengurangi ketergantungan terhadap impor bahan baku. Salah satu strateginya adalah membuka ruang bagi masuknya investasi hingga sinergi lintas sektor, baik dari dunia usaha, akademisi, hingga regulator.
Saksikan dialog Dina Gurning bersama Kepala BPOM Taruna Ikrar dalam Economic Update 2025 di Program Closing Bell CNBC Indonesia, Jumat (04/07/2025).